TEMPO.CO, Surabaya - Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, Ali Masykur Musa, membeberkan strategi ekonomi maritim sebagai salah satu upaya memindahkan orientasi dari matra pembangunan darat menuju matra pembangunan laut. Strategi ekonomi maritim tersebut disampaikan Ali Masykur kepada wartawan, Kamis siang, 13 Februari 2014, menjelang debat capres dari Demokrat yang digelar malam ini di Surabaya.
Ali menyatakan strategi ini sebenarnya untuk melanjutkan pikiran-pikiran besar Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang tidak sempat diteruskan secara operasional dan strategis oleh presiden dan menteri-menteri berikutnya. Dia juga mengatakan hendak meneruskan pemikian Gubernur Jawa Timur Sunandar Priyosudarmo era 1978-1983. "Waktu itu, beliau mengedepankan Jawa Timur menjadi provinsi yang strategis dengan pembangunanya Indamardi (Industri Perdagangan Maritim dan Pendidikan," katanya.
Baca Juga:
"Faktanya, pembangunan di sektor maritim sama sekali tidak dijadikan prioritas sampai presiden yang sekarang," kata Ali. Soal inilah yang membuatnya terdorong untuk memindahkan matra pembangunan darat ke matra pembangunan laut sebagi sumber penerimaan negara.
Ali membeberkan data sektor kelautan dan perikanan yang hanya menyumbang Rp 3,5 triliun pada 2012 dari total penerimaan negara Rp 1.740 triliun. Dia membandingkan dengan Vietnam yang penerimaan negaranya dari sektor perikanan dan kelautan mencapai Rp 30 triliun. "Padahal jika dibandingkan dengan luas wilayah kelautannya, Vietnam hanya memiliki sepersepuluhnya luas wilayah kelautan Indonesia," katanya.
Luar wilayah laut Vietnam hanya 450 ribu kilometer persegi, sedangkan Indonesia 5,7 juta kilometer persegi. "Tetapi pemasukan negara berbanding terbalik. Penerimaan mereka sepuluh kali daripada penerimaan Indonesia dari laut," kata Ali. Selain itu, lalu lintas ekonomi di Indonesia dilewati 75 persen produk komoditas dunia. Perdagangan lewat laut dari Pasifik ke Asia dan Asia Selatan ke Asia Tenggara sampai Eropa memasuki laut Indonesia dengan nilai perdagangan US$ 1.300 triliun. "Ini pangsa yang bisa diambil Indoenesia sebagai sumber penerimaan negara dan bakal menjadi kekuatan ekonomi," ujarnya.
Baca Juga:
Ali mengatakan pemindahan menuju matra pembangunan laut menjadi penting karena sumber penerimaan negara dari matra pembangunan darat, misalnya dari pertambangan, sudah berkurang. "Deposit indonesia yang menyangkut batu bara itu hanya 9 persen dari total deposit batu bara dunia dan akan cenderung turun," katanya. Hal tersebut, kata dia, mengakibatkan sumber penerimaan negara dari matra darat juga menurun. Hal yang sama juga terjadi pada penerimaan dari sektor minyak. "Dengan demikian, suka tidak suka, ke depan matra pembangunan harus pindah ke laut," ujarnya.
DAVID PRIYASIDHARTA
BERITA LAINNYA
Video Ustad Hariri di Youtube Bikin Geger
Tak Hanya Alphard Kado Adik Atut ke Jennifer Dunn
Ahok Sudah Curiga Ada Kongkalikong Tender Busway
Injak Kepala Orang, Ustad Hariri Menyesal
Diduga Kado Adik Atut, KPK Sita Mobil Jennifer Dunn