TEMPO.CO, Jakarta - Letusan Gunung Kelud yang terjadi Kamis, 13 Februari 2014, sekitar pukul 23.00 WIB menjadi pembicaraan di seluruh dunia. Bahkan peristiwa itu menjadi topik utama pembicaraan di dunia maya melalui media sosial Twitter. Hingga pukul 10.00 WIB, topik dengan hashtag #PrayForKelud menempati urutan pertama trending topic Twitter di seluruh dunia.
Tempo mencatat, dalam satu menit, setidaknya terdapat 160 kicauan dari pengguna Twitter yang membicarakan erupsi tersebut. Artinya, setiap satu detik terdapat setidaknya 10 tweet yang isinya sebagian besar mengirimkan doa untuk warga yang wilayahnya terdampak bencana tersebut. Tweet terkait dengan Kelud itu pun tak hanya dari orang Indonesia, tapi dari warga negara lainnya.
Letusan Gunung Kelud kali ini tercatat menimbulkan dampak yang cukup parah bagi kawasan sekitarnya, seperti Kabupaten dan Kota Kediri, Blitar, hingga ke arah Kabupaten Malang. Tercatat bencana itu mengakibatkan abu tebal di 35 kelurahan dan tiga kecamatan. Diperkirakan sebanyak 200 ribu jiwa harus mengungsi dari tempat tinggalnya.
Bahkan hujan abu akibat erupsi tersebut dikabarkan sudah mencapai Yogyakarta, Solo, dan Surabaya. Akibatnya, sejumlah penerbangan terpaksa dibatalkan oleh pihak maskapai penerbangan. Hingga kini otoritas penerbangan di sejumlah bandara, seperti Adi Sucipto Yogyakarta, Juanda Surabaya, maupun Adi Sumarmo Solo, menutup lalu lintas penerbangan. (Baca: Di DIY, Dampak Kelud Lebih Dahsyat dari Merapi)
Adapun Badan Nasional Penanggulangan Bencana memprediksi hujan abu dari Gunung Kelud akan mengarah ke kawasan barat daya. Selain abu, erupsi itu juga tercatat membawa material berupa pasir dan kerikil ke radius 15 kilometer dari pusat erupsi. Namun diperkirakan letusan Gunung Kelud kali ini tidak separah erupsi pada 1990 lalu atau bencana Gunung Merapi pada 2010 kemarin.
DIMAS SIREGAR
Berita Terpopuler
Injak Kepala Orang, Ustad Hariri Menyesal
Erupsi Gunung Kelud Mereda
Syahrini Bantah 'Tereret Manja' dengan Suami Airin
MUI : Ustad Hariri Belum Siap Jadi Ustad