TEMPO.CO, Yogyakarta - Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Mukhtasar Syamsuddin, menyebut guru besar Fakultas Filsafat UGM, Damardjati Supadjar, sebagai peletak dasar filsafat Jawa yang berbasis pada kearifan lokal. “Pemikiran Pak Damardjati memberi warna baru dan khas untuk (Fakultas) Filsafat UGM,” kata Mukhtasar ketika dihubungi, Senin, 17 Februari 2014.
Menurut Mukhtasar, Damardjati Supadjar berjasa dalam meletakkan pendidikan filsafat yang sebenarnya, yakni berbasis pada kearifan lokal. Sebagai akademikus, Damardjati telah membuktikan bahwa falsafah Pancasila bersumber dari kearifan lokal masyarakat Indonesia secara ilmiah. “Kami kehilangan guru besar yang kompeten di bidang filsafat Jawa,” kata Mukhtasar.
Berdasarkan data di laman www.ugm.ac.id, Damardjati lahir 30 Maret 1940 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ia menyelesaikan pendidikan S-1 di Fakultas Filsafat UGM pada 1978. Dia lalu menyelesaikan pendidikan S-2 dan pra-S-3 di Rijks Universiteit Leiden, Belanda, pada 1986. Sedangkan pendidikan S-3 ia selesaikan di UGM pada 1990.
Disertasi Damardjati adalah "Konsep Kefilsafatan tentang Tuhan Menurut Alfred Nort Whitehead". Bidang ilmu yang Damardjati geluti yakni ilmu filsafat dan filsafat ketuhanan. Damardjati dikenal sebagai tokoh yang berperan penting dalam aktivitas intelektual di Fakultas Filsafat dan Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM.
Mengutip laman resmi Universitas Gadjah Mada, Damardjati Supadjar pensiun dari UGM pada 30 Maret 2010, tepat ketika dia berulang tahun ke-70. Fakultas Filsafat dan Pusat Studi Pancasila UGM menggelar orasi budaya dan peluncuran buku Berfilsafat ala Prof. Dr. Damardjati Supadjar dalam perayaan ulang tahunnya.
Dosen Filsafat UGM, Heri Santoso, menyatakan Darmardjati merupakan tokoh yang meluangkan hampir seluruh waktunya untuk perkembangan Fakultas Filsafat dan Pusat Studi Pancasila UGM.
Damardjati menyumbangkan sebagian uang pribadinya untuk Pusat Studi Pancasila. “Dulu Pak Padjar (Damardjati) mendepositokan uangnya dan memberikan bunganya untuk membayar pegawai Pusat Studi Pancasila UGM. Semuanya agar Pusat Studi Pancasila tetap eksis,” kata Heri.
Damardjati Supadjar meninggal karena perdarahan otak di rumahnya, Desa Gentan, Jalan Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia meninggal pukul 17.00 pada Senin, 17 Februari 2014.
SHINTA MAHARANI