Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Ganjar Pranowo Jadi Dirigen Indonesia Raya  

image-gnews
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. TEMPO/Nurdiansah
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Kekhawatiran akan pembubaran acara bedah buku karya Harry A. Poeze berjudul Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia di Semarang, Senin, 17 Februari 2014, tak terbukti.

Penolakan sejumlah elemen masyarakat menjelang kegiatan tersebut justru memantik ratusan orang untuk hadir dalam diskusi yang digelar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang. (Baca juga: Pemuda Pancasila Ancam Bubarkan Diskusi Tan Malaka)

Meskipun dijaga ketat aparat Kepolisian, acara yang menghadirkan Harry A. Poeze itu berjalan lancar dan aman. Diskusi berlangsung sekitar tiga jam lebih. Disertai dialog dengan peserta, Harry sering mengeluarkan cerita lucu sehingga memantik tawa para peserta diskusi. (Baca juga: Ganjar Pranowo Disindir Penulis Buku Tan Malaka)

Sebagai bentuk kegembiraan, usai acara panitia meminta agar para peserta diskusi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Agar bisa nyanyi bersama-sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didapuk menjadi dirigen.

Dengan cekatan, politikus PDIP itu berdiri di tengah-tengah peserta diskusi untuk memimpin menyanyikan lagu kebangsaan. “Lagu Indonesia Raya kami dedikasikan untuk pahlawan Tan Malaka,” kata Yunantyo, moderator diskusi.

Sebelumnya, di sela-sela diskusi, Harry juga memperdengarkan lagu Indonesia Raya edisi lirik pertama hasil rekaman piringan. Selama acara berlangsung, Ganjar Pranowo ikut duduk lesehan di tengah-tengah peserta diskusi lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ROFIUDDIN

Berita lain:
Penolak Diskusi Tak Tahu Sejarah Tan Malaka
Panitia Diskusi Tan Malaka Ajak Pendemo Diskusi 
Markas Panitia Diskusi Tan Malaka Digeruduk Massa 
Ditentang, Panitia Diskusi Tan Malaka Kebingungan 
Pemuda Pancasila Akui Tan Malaka Pahlawan

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

7 Juli 2023

Deretan rak buku yang bisa dibaca oleh pengunjung di Perpustakaan C20 Jalan Dr Cipto Nomor 22, Surabaya. TEMPO/Yolanda Agne
15 Tahun C20 Library, Perpustakaan Independen di Surabaya Bertahan

Delapan tahun lalu, sekelompok orang memaksa diskusi Tan Malaka di Perpustakaan C20 dihentikan. Ini profil perpustakaan independen bertahan 15 tahun.


7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

6 Juni 2023

Jenderal Ahmad Yani. Wikipedia
7 Pahlawan Nasional yang Lahir di Bulan Juni, Ahmad Yani sampai Pattimura termasuk Ayah Gus Dur

Jenderal Ahmad Yani hingga Pattimura, termasuk ayah Gus Dur lahir di bulan Juni. Siapa lagi pahlawan nasional kelahiran Juni?


Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

2 Juni 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi Indonesia

Sebagai Bapak Republik Indonesia, Tan Malaka memberikan sumbangsih dalam pemikiran untuk dasar negara dan pemikiran lainnya.


Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

2 Juni 2023

Tan Malaka. id.wikipedia.org
Mengingat Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan

Tan Malaka salah satu tokoh pejuang kemerdekaan. Sayangnya peninggalan bersejarah yang berkaitan dengannya kurang diperhatikan.


Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

28 April 2023

Rumah kelahiran Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

Rumah gadang berwarna merah dengan lima gonjong itu merupakan rumah kelahiran Tan Malaka yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 21 Februari 2008.


Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono
Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.


Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

19 Agustus 2022

Mohammad Hatta (tengah) di Brussels tahun 1927. Wikipedia
Begini Rute Perjalanan 8 Pahlawan Indonesia

Para pahlawan Indonesia ini melawat dengan tujuan besar: sekolah untuk belajar bagaimana melepaskan diri dari penjajahan.


Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

3 Juli 2022

Sukarno dan Soeharto
Kisah Kesaksian Soeharto di Balik Kudeta 3 Juli 1946

Letkol Soeharto ditugasi menangkap Jenderal Soedarsono, dari pergerakan Persatuan Perjuangan, dalang kudeta yang tak puas ke PM Sutan Sjahrir.


Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

17 Agustus 2021

Tokoh peristiwa Rengasdengklok, Soekarni Kartodiwirjo besama putrinya Emalia Iragilati dan istrinya, Nursijar Machmoed - Foto. dok. Emalia Iragilati
Soekarni Kartodiwirjo, Tokoh Peristiwa Rengasdengklok dalam Kenangan Putrinya

Emalia Iragilari Sukarni-Lukman merupakan putri bungsu Soekarni Kartodiwirjo. Ia mengenang perjuangan ayahnya di masa kemerdekaan itu.


17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

16 Agustus 2021

Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
17 Kata Bijak Pahlawan Nasional, Apa yang Disampaikan Bung Hatta dan Tan Malaka?

Hari Kemerdekaan 17 Agustus, taklepas dari kiprah para pahlawan nasional. Kita mengenal kata-kata bijak hasil buah pikir mereka.