TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman mengklaim telah mengetahui siapa pelaku perusakan pos Partai Nasional Demokrat di Aceh. "Sedang kami negosiasikan mau ditangkap atau serahkan diri," kata Sutarman di Markas Besar Kepolisian, Jumat, 28 Februari 2014. Menurut Sutarman, pelakunya berasal dari Aceh.
Motif perusakan posko partai politik itu, kata Sutarman, murni persaingan politik. "Mungkin persaingan partai lokal dengan partai nasional," katanya.
Untuk mencegah terjadi hal serupa, Sutarman meminta Kepala Kepolisian Daerah Aceh Brigadir Jenderal M. Husein Khamidi melakukan upaya preventif. "Yang jelas, kepolisian harus melakukan pendekatan pada masyarakat," ujarnya.
Ia berharap tidak ada lagi kekerasan dan intimidasi dalam proses pemungutan suara. "Kepolisian akan menjaga dengan baik agar masyarakat dapat memilih tanpa intimidasi, politik uang, dan tekanan," janji Sutarman.
Sebelumnya, posko caleg Partai Nasdem di Desa Munyee Kunyet, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara, ditembak orang tak dikenal pada 17 Februari 2014. Sejumlah kaca di posko itu pecah dan beberapa atribut partai rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun dua orang petugas keamanan posko terluka karena dianiaya pelaku.
TRI ARTINING PUTRI
Terpopuler:
Di Depan Simpatisan, Risma Jelaskan Sempat Pamitan
Adang Ruchiatna: Risma Cengeng, Nangis di TV
Isu Risma Mundur, Netizen Salahkan PDIP