Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Redam Inflasi, BI Rate Diprediksi Naik 0,25 Persen  

image-gnews
Saat ini semua komoditas pertanian mengalami kenaikan harga secara menyeluruh yang berkisar antara 20-50 persen. FOTO ANTARA/Anang Budiono
Saat ini semua komoditas pertanian mengalami kenaikan harga secara menyeluruh yang berkisar antara 20-50 persen. FOTO ANTARA/Anang Budiono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (Persero), Destry Damayanti, memprediksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan kebijakan moneter ketat tahun ini. “BI kami perkirakan bakal menaikkan bunga acuan minimal 25 basis poin dari posisi 7,5 persen di semester satu tahun ini,” kata dia ketika dihubungi, Senin, 3 Maret 2014.

Kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) yang merupakan sinyal kebijakan moneter ketat ini untuk meredam sejumlah risiko yang datang dari dalam negeri, seperti lonjakan inflasi, pelemahan nilai tukar rupiah, masih kencangnya pertumbuhan kredit serta perlambatan ekonomi.

Khusus dari dalam negeri, sikap bank sentral juga dinilai bakal terpengaruh oleh data teranyar yang dirilis dari dalam negeri terkait inflasi per Februari 2014. Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) diumumkan kemarin menunjukkan andil inflasi inti yang sangat besar dibandingkan dengan inflasi dari harga yang diatur pemerintah dan inflasi barang bergejolak.

Seperti diketahui, BPS telah mengumumkan inflasi pada bulan lalu sebesar 0,26 persen atau lebih rendah dibanding periode serupa tahun lalu sebesar 0,75 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau tercatat sebagai komponen pengeluaran yang paling besar mempengaruhi inflasi dengan andil 0,08 persen.

Angka ini diikuti oleh kelompok bahan makanan, yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok sandang yang masing-masing menyumbang 0,04 persen.

Jika dilihat dari komponennya, terlihat inflasi inti menyumbang angka terbesar inflasi umum (headline) sebesar 0,22 persen. Inflasi barang bergejolak (volatile food) menyumbang 0,03 persen dan inflasi harga diatur pemerintah (administered price) memberi andil 0,01 persen terhadap inflasi umum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik, Adi Lumaksono, menyebutkan inflasi inti bulan Februari sebesar 0,37 persen dan mendorong inflasi inti Februari tahunan mencapai 4,57 persen di luar kewajaran. Sebab, biasanya komponen inti tak sebesar angka itu.

Cukup besarnya andil inflasi inti ini, menurut Destry, masih terjaga karena secara kumulatif menjadikan inflasi tahunan di rentang 5 persen atau di kisaran target pemerintah. “Apalagi ada potensi deflasi seperti masa panen di bulan April mendatang.”

Era moneter ketat juga diperkirakan masih akan terjadi oleh Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati. Besarnya kontribusi inflasi inti itulah, menurut Enny, bakal mempengaruhi Bank Indonesia mendorong kenaikan BI Rate tahun ini. “Padahal, sektor riil berharap suku bunga tak lagi naik agar bisa lebih leluasa bergerak di tengah ketidakpastian ekonomi di tahun pemilu ini.”

RR ARIYANI | MAYA NAWANGWULAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke

50 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke

Bank Indonesia menyebut BI Rate bisa diturunkan tanpa menunggu penurunan suku bunga The Fed jika kondisi domestik sudah oke.


Bank Indonesia Diprediksi Pertahankan Suku Bunga hingga Akhir Tahun, Ini Kata Ekonom

25 Agustus 2023

Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia Diprediksi Pertahankan Suku Bunga hingga Akhir Tahun, Ini Kata Ekonom

Bank Indonesia (BI) diprediksi mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) di level 5,75 persen hingga akhir 2023.


Bunga Acuan BI Naik jadi 5,5 Persen, Apa Sebabnya dan Bagaimana Respons Perbankan?

23 Desember 2022

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Bunga Acuan BI Naik jadi 5,5 Persen, Apa Sebabnya dan Bagaimana Respons Perbankan?

BI resmi menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau BI Rate sebesar 0,25 basis poin menjadi 5,5 persen. Apa saja alasannya?


Bank Mandiri Mulai Pertimbangkan Menaikkan Bunga Kredit karena BI Rate Naik Terus

26 Oktober 2022

Suasana aktivitas transaksi perbankan di kantor Bank Mandiri Cabang Patra Jasa, Jakarta, Selasa, 2 November 2021. Pemberlakuan kebijakan tersebut baru akan diterapkan pada Desember 2021 nanti. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Mandiri Mulai Pertimbangkan Menaikkan Bunga Kredit karena BI Rate Naik Terus

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan akan memperhatikan sejumlah hal, terutama kesehatan keuangan para debitur sebelum menaikkan suku bunga.


Bunga Acuan Naik, Bank Mandiri Tetap Pede Pertumbuhan Kredit 11 Persen

26 Agustus 2022

Gedung Bank Mandiri di Jakarta
Bunga Acuan Naik, Bank Mandiri Tetap Pede Pertumbuhan Kredit 11 Persen

Bank Mandiri tidak berencana merevisi target pertumbuhan kredit pada 2022 meskipun suku bunga acuan naik 25 basis poin menjadi 3,75 persen.


Suku Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Apersi: Time To Buy KPR

24 Agustus 2022

Petugas menawarkan properti pada pengunjung dalam acara Indonesia Property Expo (IPEX) 2019 di JCC, Senayan, Jakarta, 16 November 2019. Pameran ini digelar dalam rangka ulang tahun KPR ke-43. TEMPO/Fajar Januarta
Suku Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Apersi: Time To Buy KPR

Kenaikan suku bunga acuan menjadi 3,75 persen yang diputuskan Bank Indonesia dinilai tidak terlalu berdampak pada pembiayaan KPR. Apa sebabnya?


Suku Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Bank Langsung Naikkan Bunga Kredit?

23 Agustus 2022

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Suku Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Bank Langsung Naikkan Bunga Kredit?

BI resmi menaikkan suku bunga acuan atau BI7DRR sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen. Apa saja dampak kenaikan suku bunga itu terhadap perbankan?


Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Gubernur BI: Ada Risiko Stagflasi dan Resesi di Sejumlah Negara

23 Agustus 2022

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di Bali, Senin, 11 Juli 2022. Foto: Istimewa
Bunga Acuan Naik jadi 3,75 Persen, Gubernur BI: Ada Risiko Stagflasi dan Resesi di Sejumlah Negara

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan kenaikan suku bunga acuan menjadi 3,75 persen salah satunya didasari oleh faktor eksternal. Apa saja?


Sri Mulyani Perkirakan Suku Bunga Acuan Naik 100 Basis Poin hingga Akhir Tahun

27 Juli 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan sambutan didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan) saat pertemuan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat, 15 Juli 2022. ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf
Sri Mulyani Perkirakan Suku Bunga Acuan Naik 100 Basis Poin hingga Akhir Tahun

Sri Mulyani memperkirakan Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) hingga akhir 2022.


Bank Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 4,5-5,3 Persen Sepanjang 2022

23 Juni 2022

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Bank Indonesia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 4,5-5,3 Persen Sepanjang 2022

Bank Indonesia melihat perekonomian domestik terus melanjutkan perbaikan seiring dengan peningkatan permintaan di tengah kinerja ekspor yang membaik.