TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum mengakui distribusi logistik surat suara mengalami hambatan, terutama di wilayah Papua, seperti Membrano Tengah. Sebelumnya dilaporkan, 21 dus atau 21.000 lembar surat suara terkena air ombak, sehingga kardus surat suaranya basah.
"Tapi Minggu kemarin sudah dievakuasi menuju ke Kabupaten Membrano," kata pejabat pembuat komitmen (PPK) logistik KPU, Susila Herry Prabowo, kepada Tempo, Selasa, 11 Maret 2014. (Baca: Di Makassar, 15 Daerah Laporkan Surat Suara Rusak)
Masih ada tiga daerah lain di Papua yang bermasalah dengan pengiriman surat suara, yakni Nduga, Asmat, dan Mappi. "Di Nduga, mereka sempat enggak mau terima surat suara karena alasan gudang belum siap," ujarnya. Akibatnya, surat suara mengendap sepekan di tempat sementara.
Kemudian perusahaan percetakan berkoordinasi dengan KPU provinsi. Namun masih belum ada kesepakatan. Sementara ini, logistik untuk Nduga dan Yahukimo ditampung di Wamena.
Selain itu, kata Herry, pengiriman surat suara ke Asmat dan Mappi juga bermasalah. "Hingga hari ini, kapal yang mengangkut logistik surat suara tak boleh merapat ke pelabuhan oleh syahbandar (kepala pelabuhan) karena tingginya ombak," ujar Herry. Selanjutnya kapal masih menunggu instruksi dari syahbandar. (Baca: Kapal Dihantam Ombak, 21.000 Surat Suara Rusak)
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum menyatakan cetak surat suara sudah mencapai 100 persen pada hari ini, Selasa, 11 Maret 2014. Total surat suara yang ditender oleh KPU berdasar daftar DPT lama sebelumnya sebanyak 758.474.432 lembar. Namun, setelah mengalami adendum atau perubahan kontrak, berubah menjadi 755.535.246 lembar atau selisih 2.939.186 lembar.
Sedangkan surat suara yang dikirim sudah mencapai 98 persen. Pengiriman surat suara yang tersisa hanya tinggal beberapa titik di Kota dan Kabupaten Bekasi Bekasi, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Sukabumi.
FEBRIANA FIRDAUS
Terpopuler
Status Gunung Slamet Masih Waspada
Ini Dia Penumpang Gelap Malaysia Airlines
Lenovo Giat Pasarkan Perangkat All-in-One