TEMPO.CO, Cimahi - Kepala Polres Cimahi Kota Ajun Komisaris Besar Erwin Kurniawan berjanji mempertemukan Fahrul dan Rizaldi dengan ibu mereka, Dedeh Uum Fatimah, tersangka kasus pembunuhan anak sendiri. Namun pertemuan itu baru akan dilaksanakan setelah Dedeh pulih dari goncangan jiwa dan keyakinannya tentang pembunuhan anak. (Baca : Penjelasan Psikolog Pemeriksa Ibu Pembunuh Balita )
"Kami mengedepankan keselamatan kedua anak yang justru ingin bertemu ibunya ini,"ujar Erwin usai menerima aktivis Komnas Perlindungan Anak (PA) di kantornya, Kamis 13 Februari 2014 malam. Merujuk analisa tim psikolog Polda Jawa Barat, kata Erwin, Dedeh diduga masih meyakini bahwa aksi dia membunuh si bungsu Aisyah Funny, dua hari lalu adalah agar si anak masuk sorga. (Baca : Pembunuh Anak Kandung Meyakini Anaknya Masuk Surga)
Dia juga menduga Dedeh masih penasaran "mengirim anaknya ke sorga" setelah gagal membunuh Fahrul, anak keduanya yang masih berumur 10 tahun. "Jadi yang jelas kalau masih membahayakan, anak-anaknya (Fahrul dan Rizaldi) tak kan kami izinkan dulu menemui ibunya. Kami akan minta bantuan psikolog lagi, mudah-mudahan ibunya segera menyadari kekeliruannya,"kata Erwin.
Sebelumnya Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait menemui Erwin untuk meneruskan pesan si sulung Rizaldi dan Fahrul yang ingin membesuk Dedeh di tahanan. "Kedua anak trauma berat. Tapi mereka kangen ibunya. Mungkin trauma anak bisa dikurangi setelah ketemu ibunya," ujar dia.
Namun Arist sepakat Dedeh musti harus menjalani terapi hingga kesehatan jiwanya kondusif untuk menemui kedua anak. "Kalau ibunya ini masih berasa 'berhutang' mengantar anaknya yang lain ke sorga itu dan kontraproduktif. bahaya. Tapi jelas tak ada alasan untuk tidak mempertemukan kedua anak dengan ibunya,"katanya.
Baca Juga:
Dari pernikahan dengan Kasito, Dedeh memiliki tiga anak yakni si sulung Rizaldi (15 tahun), Fahrul (10 tahun), dan si almarhum Aisyah (2 tahun). Fahrul nyaris sebasib dengan Funny yang ditenggelamkan ibunya di dalam toren, Selasa 11 Maret. Namun, Fahrul yang sudah lebih bertenaga dan menyadari bahaya ketimbang Funny, berhasil menyelamatkan diri.
Pantauan Tempo di lokasi kejadian di rumah mereka di Padalarang Kamis pagi, Fahrul sekilas nampak tetap asyik bermain-main di dalam rumah. Juga Rizaldi yang nampak rileks duduk di samping Kasito di teras rumah. Namun sejak peristiwa Selasa lalu, Fahrul belum kembali masuk sekolah di SD Cijeunjing 2. Begitupun Fahrul masih absen dari ruang kelas 3 sebuah SMP Negeri di Padalarang.
"Mereka masih izin tidak masuk sekolah dulu karena masih trauma,"kata Kasito. "Saya berusaha membuat mereka tegar dan sabar menerima cobaan ini sebagai takdir ilahi."
ERICK P. HARDI
Terpopuler
AS Yakin Malaysia Airlines Jatuh di Samudera Hindia
Indonesia Harus Bangun Lembaga Sertifikasi Profesi
Polisi Tangkap Mahasiswa Perekam Hubungan Intim