TEMPO.CO, Jakarta - Efek pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, sebagai presiden masih terasa di lantai bursa. Pada pembukaan perdagangan Senin, 17 Maret 2o14, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia menguat. (Baca:Efek Jokowi Pengaruhi IHSG Hingga Dua Pekan).
IHSG menguat 8,716 poin menjadi 4.887,359. Namun, beberapa saat kemudian indeks anjlok hingga 4.845,780 sebelum kemudian kembali menanjak ke level 4.885. Hingga pukul 10.00 WIB, indeks sempat berada di posisi tertinggi, yakni 4.903,497. (Baca: Mungkinkah Efek Jokowi Bertahan Lama? ).
Analis BNI Securities, Muhammad Alfatih, mengatakan indeks sempat turun karena aksi ambil untung sebagian investor. Penurunan indeks juga disebabkan efek psikologi dan kondisi pasar regional yang tidak terlalu bagus.
"Kenaikan IHSG terlalu tinggi dan memancing aksi profit taking sehingga indeks bergerak turun," kata dia kepada Tempo, Senin, 17 Maret 2014. (Baca :Jokowi Nyapres, Investasi Asing Masuk ke Indonesia ).
Namun, Alfatih yakin indeks saham sepanjag hari ini akan positif karena efek Jokowi yang masih mempengaruhi pasar. Secara global, investor belum mengalihkan perhatian dari sentimen negatif referendum Crimea dan penurunan pertumbuhan ekonomi Cina.
GALVAN YUDISTIRA
Berita Terpopuler
Sindir Megawati, Prabowo: Kalau Manusia...
Siapa yang Berkomunikasi Terakhir di Kokpit MH370?
Disindir Ruhut, Jokowi: Sudah Beribu Kali Diejek
Malaysia Airlines 'Kucing-kucingan' Hindari Radar