TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengklaim telah mengklarifikasi tuduhan Badan Pengawas Pemilu terkait pelanggaran kampanye yang dilakukan partainya. "Pelanggaran kampanye itu penafsiran yang belum tentu benar. Kadang Bawaslu enggak paham kampanye terbuka dan bukan terbuka," katanya usai bertemu petinggi Majelis Ulama Indonesia, Kamis, 20 Maret 2014.
Suryadharma mengatakan telah melayangkan surat klarifikasi bahwa tidak benar jika dirinya melakukan kampanye terselubung dan menggunakan fasilitas negara. Surat ini terkait rencana Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Malang yang akan memanggil dia dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz terkait dugaan kampanye terselubung oleh PPP di Kabupaten Malang, Senin, 17 Maret 2014. (Baca: Dipanggil Bawaslu, Menteri Agama Mangkir).
Menurut George da Silva, Pimpinan Divisi Penanganan dan Penindakan Pelanggaran Pemilu Panwaslu Kabupaten Malang, surat undangan sudah dilayangkan kepada Suryadharma dan Djan Faridz. Kedua menteri ini dinilai menjadikan acara peresmian bantuan rumah susun sederhana sewa serta peresmian 17 jamban komunal bagi sekolah Islam dan pondok pesantren di kompleks Pondok Pesantren Salafiyah Shirotul Fuqoha, Kecamatan Gondanglegi, layaknya ajang kampanye PPP.
"Kami menemukan sejumlah pelanggaran. Kami punya bukti-bukti pelanggaran. Pelanggaran paling nyata adalah menjadikan tempat ibadah dan lembaga pendidikan, seperti pondok pesantren, sebagai tempat berkampanye. Kalau mau kampanye terbuka, ya, di lapangan," kata George da Silva, Senin, 17 Maret. (Baca: Panwaslu Panggil Suryadharma Ali dan Djan Faridz).
Dugaan kampanye terselubung diindikasikan antara lain dari banyaknya atribut dan alat peraga kampanye PPP di lokasi acara. Banyak kader dan simpatisan PPP serta calon legislator berseragam PPP. Padahal, dalam surat bertanggal 14 Maret 2014 disebutkan undangan ditujukan untuk menyaksikan kehadiran Suryadharma dan Djan Faridz sebagai menteri, bukan petinggi PPP. (Baca: Pasang Gambar Dekat Masjid, PPP Kena Semprit).
APRILIA GITA FITRIA
Terpopuler:
Radar Jindalee Temukan Dua Puing Diduga MH370
Terkait Asap, Gubernur Riau Bentak Kapolres
Pembunuh Ade Sara Di-bully di Tahanan?
Kisah SBY Batal Tampil di Kick Andy Show
Radar Jindalee Temukan Dua Puing Diduga MH370
Terkait Asap, Gubernur Riau Bentak Kapolres
Pembunuh Ade Sara Di-bully di Tahanan?
Kisah SBY Batal Tampil di Kick Andy Show
Komentar (0)
Foto Terbaru
Top Stories
Editor's Choice
- Gigi Kotor Picu Kanker Mulut
- Copot Jilbab, Istri Muda Fathanah Minta Maaf
- Ibu Ade Sara Sempat Tolak Kisah Anaknya Dibikin Iklan
- Bursa Capres 2014, Jokowi, Prabowo, dan ...
- Ini Susunan Pemain Fiorentina Vs Juventus
- Benfica Singkirkan Tottenham dari Liga Europa
- Di Indonesia, Facebook akan Garap UMKM
Berita Utama Nasional
- Lagi, Polisi Riau Tangkap 10 Perambah Hutan
- Dukungan terhadap Jokowi Kuat, Kenapa Tetap Digugat?
- SBY Jajan Tahu di Mal, Wartawan Dilarang Motret
- KPK Sita Rp 400 Juta, Biaya Nikah Putri Rudi
- Follow Akun Porno, Tifatul Sembiring Di-bully
- Terpopuler Harian
- Terpopuler Mingguan
- 1 Kisah SBY Batal Tampil di Kick Andy Show
- 2 Sopir Anak Menteri Syarief Minta Perlindungan
- 3 Alasan Setneg Tak Setuju Pertanyaan Kick Andy
- 4 WNI Dijual ke Guangzhou Seharga Rp 20 Juta
- 5 Bacakan Pleidoi, Emir Moeis Menangis
- 6 Idham Samawi Dicopot dari Kursi Ketua PDIP Yogya?
- 7 Kronologi SBY Batal Tampil di Kick Andy Show
- 8 Soal Souvenir iPod, KPK Didesak Panggil Nurhadi
- 9 Hakim Agung Gayus ke KPK Tanya Status iPod Nurhadi
- 10 SBY Batal di Kick Andy, Paspampres Tetap ke MetroTV
- #Kampanye 2014
- #Jokowi Nyapres
- #Malaysia Airlines
- #Pemilu 2014
- #Kasus Century
- #Ade Sara
- #Mia Nuraini
- #Suap Migas
- #Anas Urbaningrum
- #Panti Samuel
Pria muda yang mendapat serangan jantung menerima pelayanan yang lebih cepat dibanding wanita muda dengan kondisi yang sama.
- Mengapa Musik Membuat Sehat?
- Antara Sel Punca dan Tendon Achilles?
- Flu Singapore, Gejalanya Sering Diabaikan