TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengakui target yang diusung partainya untuk mencapai 30 persen suara sangat berat. Pesaing paling berat, kata dia, adalah PDI Perjuangan.
Akbar mengingatkan partai berlogo banteng gemuk itu pernah memperoleh hingga 33 persen suara pada Pemilu 1999. "Dengan penetapan Jokowi sebagai calon presiden, berbagai survei menyebut mereka akan meraih di atas 30 persen," kata dia, Senin, 24 Maret 2014.
Akbar mengatakan cara yang bisa dilakukan oleh partainya untuk mencapai target yang sudah ditentukan adalah dengan mendayagunakan kader partai. Sistem pemilihan seperti sekarang, kata dia, membuat faktor kinerja caleg akan sangat menentukan.
Caleg dinilai berkepentingan untuk meraih dukungan mayoritas pemilih. Akbar melihat belum ada terobosan khusus yang dilakukan partainya untuk meraih elektabilitas tinggi. "Yang penting, intensitas dan frekuensi bertemu pemilih terus ditingkatkan," kata Akbar.
Dia mengakui ada sejumlah kelemahan Golkar dalam menghadapi Pemilu 2014. Salah satu permasalahan itu adalah kaderisasi partai yang tak sepenuhnya berhasil. Akbar mengkritik tidak semua pengurus daerah di tingkat provinsi bisa melakukan kaderisasi secara teratur dan berkesinambungan sehingga mampu menghasilkan kader baru.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Terpopuler:
Pilot MH370 Sempat Terima Telepon Wanita Misterius
Jokowi Masuk 50 Pemimpin Terhebat Versi Fortune
Bikin Bahtera ala Nabi Nuh, Siapa Kiai Bajigur?
Ruhut: Salah Pilih, Pengacara Jerumuskan Anas
Mulai 24 Juni 2014, Bungkus Rokok Ada Gambar Ini