TEMPO.CO, Jakarta - Elektabilitas calon presiden Partai Hanura, Wiranto, disebut mampu menyalip pamor calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie. "Wiranto 10,3 persen dan Aburizal 9,3 persen," kata Kepala Departemen Politik dan Hubungan International Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Phillips J. Vermonte, di Jakarta, Senin, 31 Maret 2014.
Padahal, pada survei November 2013, elektabilitas Wiranto di bawah Ical, panggilan akrab Aburizal. Saat itu Ical mendapat 9 persen dan Wiranto 4,6 persen. Peneliti senior CSIS, J. Kristiadi, menilai naiknya elektabilitas Wiranto menjadi keberhasilan tim Wiranto mengenalkan calon presidennya. (Baca: CSIS: Siapa pun Capresnya, Jusuf Kalla Cawapresnya).
Kristiadi mengatakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura, Hary Tanoesoedibjo, dikenal sebagai raja media karena mengendalikan tiga stasiun televisi nasional, sejumlah media massa cetak, dan jaringan berita online. "Istilahnya dari Subuh sampai ketemu Subuh lagi, dibombardir iklan tentang Hanura dan Wiranto," kata Kristiadi.
Tim pemenangan, ucap Kristiadi, juga tak segan-segan memoles Wiranto sebagai calon presiden yang peduli rakyat kecil dengan menayangkan Ketua Umum Hanura itu saat berpura-pura menjadi kernet metromini atau tukang becak agar bisa berbicara dan membantu masyarakat kelas bawah. (Baca: Efek Jokowi, Suara Golput Bakal Berkurang?).
Namun, menurut Phillips, meskipun elektabilitas Wiranto naik signifikan, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, tetap merajai hasil survei. Jokowi di peringkat pertama dengan 31,8 persen, disusul calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto 14,3 persen, lalu Wiranto dan Aburizal.
Survei CSIS itu digelar selama 7-17 Maret 2014. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan metode wawancara tatap muka di 33 provinsi, margin error sebesar 2,83 persen, dan pemilihan responden dilakukan secara acak bertingkat dimulai dari tingkat kelurahan, RT, kepala keluarga, dan responden. (Baca: Demokrat Sukses Jual SBY, Golkar Usung Soeharto).
Adapun proporsi jenis kelamin adalah 50 persen pria dan sisanya wanita. Dalam perhitungan tingkat nasional, masing-masing provinsi dialokasikan responden sesuai proporsi populasi menurut data Badan Pusat Statistik. (Baca pula: Hanura Bagi-bagi Asuransi Saat Berkampanye di Solo).
SUNDARI SUDJIANTO
Terpopuler
MH370 Jatuh, Seluruh Awak dan Penumpang Tewas
Pengacara: SBY Beri Anas Rp 250 Juta untuk Harrier
Kata Akbar Tandjung Soal Ical Peluk Boneka
Atut Suap Akil Agar Namanya Bagus di Depan Ical