TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo hari ini meresmikan pembentukan Komite Pasar Valuta Asing Indonesia atau Indonesia Foreign Exchange Merket Committee (Indo FEMC). Komite ini dibentuk untuk membangun pasar keuangan di Indonesia yang kredibel, tahan, dan terjaga stabilitasnya terus berkembang serta kondusif untuk pembangunan ekonomi nasional, juga mampu bersaing di pasar Internasional.
Agus mengatakan sehubungan dengan upaya pendalaman pasar keuangan, sesuai dengan yurisdiksinya, Bank Indonesia akan menginisiasi beberapa kebijakan untuk mempercepat pendalaman di pasar uang rupiah dan pasar valuta asing. Bagi bank sentral, struktur pasar uang yang dalam merupakan faktor penting untuk mencapai efektivitas kebijakan moneter melalui operasi pasar terbuka.
"Oleh karena itu, kami menginisiasi pembentukan Indonesia Foreign Exchange Market Committee sebagai forum bagi pelaku pasar dan sebagai mitra strategis task force pendalaman pasar keuangan Bank Indonesia dan OJK," katanya saat peresmian di kompleks Bank Indonesia, Selasa, 1 April 2014.
Agus menambahkan Komite akan bertanggung jawab memberikan masukan yang konstruktif dalam penyusunan atau penyesuaian berbagai peraturan yang diterbitkan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Anggota Indonesia Foreign Exchange Merket Committee akan berisikan komposisi Bank Indonesia, OJK, perwakilan bank, asosiasi dealer, dan asosiasi bankir.
Indo FEMC diketuai Panji Irawan dari Bank Mandiri. Filianingsih Hendarta dari Bank Indonesia dan Ali Setiawan dari HSBC sebagai Wakil Ketua FEMC dan Bimo Notowidigdo sebagai Sekretaris Jenderal. Keanggotaannya terdiri atas asosiasi, bank BUMN, bank swasta nasional, bank asing, bank campuran, dan bank pembangunan daerah.
MAYA NAWANGWULAN
Terpopuler :
Grup Bakrie Akui Belum Punya Duit untuk Lapindo
Ban Modifikasi Dongkrak Penjualan Gajah Tunggal
Analis: Bakrie Mampu Bayar Korban Lapindo
Tiga Bandara Segera Dilelang ke Investor