TEMPO.CO , Jember -- Yenny Wahid kembali berkampanye untuk Partai Gerindra di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis sore, 3 April 2014. Kali ini, dia bersama suaminya, Dhohir Farizi, yang juga calon anggota legislatif DPR dari Gerindra di daerah pemilihan Jawa Timur IV, yang meliputi Jember dan Lumajang.
Yenny dan suaminya datang sekitar pukul 13.30 WIB dengan helikopter. Mereka mendarat di lapangan Kecamatan Sukowono. Tak banyak bicara, pasangan itu lantas bergerak ke kompleks Pondok Pesantren Roudlatul Ulum, Desa Sumberwringin, Kecamatan Sukowono. (Baca: Sowan Kiai Tak lagi Efektif Dongkrak Suara)
Di sana mereka menemui sesepuh Nahdlatul Ulama, Chotib Umar. Setelah bertemu sekitar 30 menit, rombongan Yenny menuju lapangan terbang Notohadinegoro, Jember. "Silaturahmi, karena beliau adalah salah satu sesepuh NU yang selalu berkomunikasi dengan almarhum Bapak (Abdurrahman Wahid) semasa hidupnya," ujar Yenny.
Dari lapangan terbang Notohadinegoro, Yenny dan suaminya menuju lokasi kampanye terbuka di Lapangan Kawangrejo, Kecamatan Mumbulsari. Di sana, dia kembali menjadi juru kampanye nasional Gerindra. "Dukung dan pilih Gerindra untuk kebangkitan dan kemandirian bangsa Indonesia," katanya. (Baca: Yenni Wahid: Pertemuan dengan Jokowi Bukan Terakhir)
Satib, Ketua Umum Gerindra Jember, mengatakan Yenny sengaja didatangkan lagi sebagai juru kampanye Gerindra untuk mendulang suara dukungan warga nahdliyin di wilayah Jember. Menurut dia, sosok Yenny sebagai anak Gus Dur terbukti menarik simpati warga NU. "Lihat saja warga NU seperti anggota Anshor dan Muslimat mulai banyak yang mendukung Gerindra. Apalagi suaminya juga caleg Gerindra,"katanya.
Sebelumnya, pada 18 Maret 2014, Yenny berkampanye bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di lapangan Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Jember. Setelah berkampanye, mereka juga mengunjungi kediaman Muzakky Syah, pengasuh pesantren Al-Qodiri di Kecamatan Patrang, Jember. (Simak pula: Kampanye di Jember, Prabowo Gandeng Yenny Wahid)
MAHBUB DJUNAIDY
Berita Terpopuler
Sering Marah-marah, Berapa Tensi Ahok?
Begini Cara Ahli Jerman Cuci Monas
Ahok: Setelah 22 Tahun, Akhirnya Monas Dibersihkan