TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bekasi kewalahan menertibkan alat peraga kampanye di wilayah setempat. Sampai saat ini sebanyak 2.524 alat peraga diturunkan di seluruh jalan protokol.
"Sebenarnya jalan protokol tidak boleh dipasang alat peraga. Tapi kenyataannya sampai ribuan," kata Sekretaris Satpol PP Kota Bekasi Charles Aritonang, Senin, 7 April 2014. Ia mengatakan jalan protokol tersebut di antaranya Jalan Ahmad Yani, Sudirman, Sultan Agung, KH Noer Alie, Hasibuan, Juanda, dan Joyo Martono. (Baca juga: Cawalkot Bekasi Diwajibkan Turunkan Alat Kampanye).
"Kami menurunkan APK di seluruh jalan protokol," katanya. Untuk di jalan kota maupun lingkungan, pihaknya menyerahkan kepada petugas yang berada di kelurahan dan kecamatan masing-masing, dibantu anggota Linmas.
Ia menyebutkan alat peraga kampanye yang diturunkan di antaranya berbentuk bendera, spanduk, dan baliho. Petugas mengaku kewalahan menurunkan APK berbentuk baliho. Pasalnya, selain ukurannya besar, baliho terpasang di atas papan reklame dengan ketinggian mencapai 15 meter. "Kami meminta bantuan dari DPPJU untuk menggunakan alat crane," ia menambahkan. (Baca juga: Penertiban Atribut Kampanye Bekasi Belum Maksimal).
Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Bekasi Kandar Iskandar mengatakan, dalam menertibkan atribut kampanye tersebut, pihaknya menurunkan tiga tim. Satu tim beranggotakan sebanyak 20 orang. "Banyaknya alat peraga membuat kami kewalahan. Apalagi kalau ada yang letaknya tinggi," ujarnya.
Ia menambahkan, penurunan atribut tersebut dimulai sejak memasuki masa tenang pada Ahad, 6 April 2014. Kota Bekasi diharapkan bersih dari alat peraga kampanye hingga pelaksanaan pencoblosan pada 9 April 2014. "Dimusnahkan atau tidak, kami menunggu keputusan dari Panwaslu dan KPU. Tapi, kalau tidak ada arahan, akan kami musnahkan," ujarnya.
ADI WARSONO
Berita lain:
Keluarga Syafrudin Berharap MercedesTepati Janji
Kartu Jakarta Sehat Diluncurkan
Prinsip Wirausaha Jokowi Jalankan Pemerintahan
PSSI Minta Maaf Kepada Korban Pengeroyokan Diego
Ratusan Pelajar Cegah Tawuran dengan Menari