TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan resmi berkoalisi dengan Partai Nasional Demokrat. Menurut Ketua Umum Partai NasDem yang juga pengusaha di bidang media massa, Surya Paloh, koalisi bisa memperkuat "serangan udara" atau kampanye lewat media massa, terutama televisi. Paloh memiliki Metro TV, Media Indonesia, dan Lampung Post. (Baca: 7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius)
"Tentu semua sumber daya yang dimiliki Partai NasDem akan diberdayagunakan untuk memenangkan Jokowi sebagai presiden," kata Paloh ketika ditemui di kantor Dewan Pimpinan Pusat NasDem, Sabtu, 12 April, 2014. (Baca: NasDem Resmi Dukung Jokowi, Siapa Wapresnya?)
Paloh mengatakan yang diperkuat tak hanya "serangan udara", tapi juga segala lini, termasuk "serangan darat": bertemu langsung dengan masyarakat.
Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, membenarkan omongan Surya Paloh. Menurut dia, koalisi ini semakin memperkuat "serangan udara, darat, dan laut" ketika menghadapi calon presiden lainnya. Bagi Jokowi, menarik simpati rakyat merupakan hal penting. (Baca juga: Dituding Pencitraan, Jokowi: Saya Tak Punya Media)
Surya Paloh mengatakan NasDem akan berjuang mendorong Jokowi menjadi presiden layaknya dukungan yang diberikan oleh PDIP. Dia mengatakan belum membicarakan timbal balik yang akan diterima partainya setelah mendukung Jokowi. (Baca juga: Metro TV Ditegur KPI, Ini Kata Surya Paloh)
Hasil perhitungan cepat menunjukkan PDIP sebagai pemenang pemilu dengan suara 18-20 persen. Sedangkan posisi NasDem 6-7 persen. Adapun presidential threhold atau syarat partai mengusung calon presiden adalah 25 persen suara hasil pemilu legislatif atau 20 persen perolehan kursi di DPR.
SUNDARI
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | MH370 | Pesawat Kepresidenan | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?
Jokowi: Saya Datang IHSG Naik