TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengklaim sudah mendapat dukungan banyak dari kalangan internal Partai Beringin untuk maju sebagai calon wakil presiden pada pemilihan presiden Juli mendatang.
Ia meminta Aburizal Bakrie, calon presiden dari Golkar, bisa menerima keputusan dirinya. "Seharusnya Aburizal legowo apalagi beliau sudah mempersilakan tokoh-tokohnya diajak partai lain," kata Akbar di kediamannya, Jalan Purnawarman 18, Jakarta Selatan. (Baca: Ngebet Cawapres, Akbar Tandjung Promosikan Diri)
Bahkan, mantan Ketua Umum Golkar itu bertekad mengajukan keinginannya sebagai cawapres dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar pada pertengahan Mei ini. "Saya akan jelaskan mengenai keinginan saya, terutama kalau ada pertanyaan dalam Rapimnas." (Baca pula: Niat Akbar Mengevaluasi Ical Tak Dianggap Golkar)
Akbar mengakui keputusannya ini bakal menggembosi dukungan kepada Aburizal. Namun mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa menganggap praktek menggembosi dukungan dalam internal Golkar biasa terjadi. "Saya tidak menyebut itu tragedi, tapi sebuah preseden yang sudah pernah terjadi di masa lalu," katanya.
Meski begitu, ia tak yakin bisa menggantikan posisi Ical sebagai kandidat yang diusung secara resmi oleh Golkar. Ical sudah sulit dilengserkan, "Beliau sudah defenitif," ujar Akbar. Lantas berapa persen dukungan internal Golkar kepadanya? Akbar hanya tersenyum lalu menjawab, "Pokoknya adalah."
TRI SUHARMAN