TEMPO.CO, Surabaya - Ketika beberapa pesantren mulai sibuk kedatangan calon legislator yang stres, Rumah Sakit Jiwa Menur di Surabaya, Jawa Timur, masih adem ayem. "Sampai saat ini belum ada caleg stres yang datang ke sini, baik yang rawat inap maupun yang konsultasi," kata Direktur RSJ Menur Adi Wirachjanto ketika ditemui di kantornya, Senin, 14 April 2014.
Adi menjelaskan, berdasarkan pengalaman pada saat Pemilu 2009, para caleg stres akan datang dalam kurun dua minggu sampai satu bulan setelah pencoblosan. "Mudah-mudahan saja tidak ada yang stres," ujarnya.
Meskipun sampai saat ini belum ada caleg stres yang datang, menurut Adi, RSJ Menur akan tetap menyediakan ruangan khusus buat mereka. "Kami sebetulnya tidak menyediakan ruangan khusus untuk caleg stres, tapi kami selalu siap jika memang ada," katanya.
Tempat yang telah disiapkan adalah paviliun Anggrek, yang dapat menampung 35-37 pasien rawat inap. Paviliun tersebut tidak khusus dibuat bagi caleg stres. Namun, kata Adi, paviliun itu siap menampung caleg yang mengalami gangguan jiwa.
Saat ini paviliun tersebut telah dihuni oleh 24 pasien gangguan jiwa dengan berbagai macam penyebab. "Tapi mereka hanya pasien biasa, belum ada yang caleg, " kata Kepala Ruangan Paviliun Anggrek Abdul Habib.
Menurut Abdul, ruangan kelas VIP 1 telah penuh oleh pasien. Ruangan yang masih dapat ditempati adalah VIP 2, Utama 1, Utama 2, dan Utama 3. Karena itu, caleg stres yang meminta dirawat di ruangan kelas VIP 1 akan dialihkan ke ruangan lain.
Meski demikian, Abdul mengatakan rumah sakitnya tidak akan membeda-bedakan pelayanan terhadap pasien. Baik caleg maupun pasien umum akan dilayani sesuai dengan prosedur yang berlaku. "Kan VIP 1 nya sudah penuh, ya, kita tawarkan ruangan yang lain," katanya.
EDWIN FAJERIAL