TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bekasi berencana menggalakkan pembuatan lubang biopori di setiap rumah warga di wilayah setempat. Lubang itu bermanfaat untuk meminimalkan dampak banjir dan tumpukan sampah organik. "Kami buat percontohan dulu," kata Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Ahad, 4 Mei 2014.
Percontohan itu dibuat di rumah dinasnya di Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat. Sumur resapan atau biopori merupakan lubang-lubang kecil pada tanah yang dibuat untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap tanah terhadap air.
Lubang yang dibuat dengan kedalaman sekitar 1,2 meter dan diameter 10-30 sentimeter ini ditimbun dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik itu kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang kemudian mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah.
Selain meminimalkan jumlah genangan, usaha memperbanyak lubang biopori juga bertujuan mengembalikan tingkat kesuburan tanah lewat adanya kompos tersebut. "Warga mengolah sendiri sampahnya," katanya. (Baca juga: Target 1 Juta Biopori ala Wali Kota Bandung)
Karena itu, jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sumur Batu dapat ditekan. Sebab, hanya sampah nonorganik yang dibuang. "Persoalan sampah dapat diatasi di tingkat warga," kata Ahmad.
ADI WARSONO
Berita lain:
Ahok: Jokowi Jangan On-Off
Soal Century, Raden Pardede Akui Sri Mulyani Lapor ke JK
Peresmian Rajawali Televisi Dihadiri SBY-JK
Abraham Samad: Serakah, Gaji Selangit Masih Korup
Jokowi di Yogya, Abraham Samad Pamit dari UGM
Jokowi Tunjuk Khofifah Jadi Jubir dalam Pilpres
Uang Kecil Mau Investasi? Coba SBR, ORI, dan Sukuk