TEMPO.CO, Jakarta - Aksi beli yang terus berlangsung diperkirakan akan membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini masih dapat bertahan di zona hijau. Pada perdagangan Senin, 19 Mei 2014 hari ini, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.970-5.000 dan resisten pada angka 5.045-5.065. (baca:Indeks dan Rupiah Tunggu Cawapres Jokowi)
Analis dari Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan meskipun secara tren kenaikan masih bisa terjadi, kondisi tersebut akan berubah jika mulai dimanfaatkan untuk profit taking. "Untuk itu, tetap waspadai potensi pembalikan arah," kata Reza, Senin, 19 Mei 2014. (baca: Chatib: Peta Politik Jelas, IHSG Meroket)
Sepanjang perdagangan Jumat, 16 Mei 2014 lalu, kata Reza, IHSG sempat menyentuh level 5.031,57 (level tertingginya) menjelang akhir sesi 2. Level terendah terjadi di awal sesi 1, yakni di angka 4.977,17. Perdagangan pekan lalu pun ditutup di angka 5. 031,57.
Menurut Reza, pada akhir pekan lalu volume perdagangan turun, tetapi nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual, sedangkan investor domestik mencatatkan nett sell.
Dorongan investor asing yang terus meningkatkan aksi beli juga membuat rupiah terdongkrak. Ditambah dengan laju pasar obligasi yang mencatatkan kenaikan, hal ini membuat IHSG mampu bertahan lama di zona hijau. "Bahkan, beredarnya spekulasi bahwa PDIP telah mengantongi nama cawapres untuk disandingkan dengan Jokowi juga memberikan sentimen positif," kata Reza. (baca:Pasar Harapkan Cawapres Jokowi dari Militer)
Laju rupiah sendiri sejalan dengan IHSG yang mengalami penguatan, yakni di kisaran Rp 11.443- Rp 11.438 per dolar AS (kurs tengah BI).
Dari bursa global, imbas penguatan yen langsung ditanggapi negatif oleh Nikkei. Hal yang sama terjadi dengan laju bursa saham Eropa yang berakhir negatif setelah saham-saham dari perusahaan travel mengalami pelemahan dan diikuti dengan penurunan saham-saham otomotif. Namun, tak seperti laju bursa saham Eropa yang melemah, di akhir pekan laju bursa saham AS mampu kembali menghijau. "Ini terjadi setelah adanya aksi beli pada saham-saham teknologi dan konstruksi," tutur Reza.
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler:
Aburizal-Pramono Edhie Tunda Kemenangan Jokowi
Poros Ketiga Gagal, Demokrat Merapat ke Gerindra
Cinta Laura Lulus Cum Laude