TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director Media PT.Nielsen Indonesia Irawati Pratignyo mengungkapkan penetrasi media online di Pulau Jawa tumbuh tertinggi ketimbang di luar Pulau Jawa. “Penetrasi Internet di Jawa bertumbuh dari 17 persen pada 2010 menjadi 34 persen pada 2014,” ujarnya di kantor Nielsen Indonesia, Mayapada Tower, Jakarta, Rabu, 21 Mei 2014.
Sedangkan penetrasi media online di luar Jawa, dari 19 persen pada 2010 naik menjadi 32 persen pada 2014. Hal tersebut terlihat dari survei yang dilakukan PT.Nielsen Indonesia sepanjang 2010-2014. (Baca: Industri Media Cetak di Luar Jawa Lebih Prospektif)
Temuan selama empat tahun itu didapat dari pemantauan kepemirsaan televisi, pengukuran teknologi meter dengan GSM & GPRS, dan berbagai metode lainnya sesuai dengan jenis media. Survei dilakukan di sepuluh kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Banjarmasin.
Berdasarkan riset survei Nielsen itu, penetrasi konsumsi koran di Jawa pada 2010 masih 15 persen, lalu turun menjadi 11 persen pada tahun 2014. Adapun konsumsi tabloid dan majalah turun lebih drastis ketimbang koran. Untuk penetrasi konsumsi tabloid turun dari 10 persen menjadi 6 persen, sementara penetrasi konsumsi majalah turun dari 8 persen menjadi 5 persen.
Adapun untuk luar Jawa, penetrasi koran mengalami peningkatan paling tinggi, yang masih 23 persen pada 2010 menjadi 26 persen pada 2014. Sedangkan penetrasi tabloid dan majalah masing-masing stagnan di angka 9 persen dan 5 persen. (Baca: PT Temprint Sudah Cetak 10 Juta Surat Suara)
Association Director Communications & Marketing The Nielsen Company Indonesia Miladinne I. Lubis mengungkapkan ada hipotesis awal yang bisa menjelaskan penurunan penetrasi konsumsi media cetak tersebut. "Hipotesis awal karena kota-kota besar Jawa mempunyai aktivitas bisnis yang padat dan beralih ke online. Sementara di luar Jawa justru banyak yang baca koran, mungkin karena infrastruktur mengakses online belum memadai," tuturnya.
Penurunan penetrasi konsumsi media cetak di Jawa juga sejalan dengan meningkatnya penetrasi media online di Jawa. Pertumbuhan konsumsi Internet melalui akses mobile di Jawa pada 2014 mencapai lima kali lipat dibanding 2010. Sedangkan pertumbuhan di luar Jawa hanya tiga kali lipat.
KHAIRUL ANAM
Berita terpopuler:
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri
Jokowi atau Prabowo, Ahok: Aku Rapopo
Peraih Nilai UN Tertinggi Hanya Belajar di Rumah