TEMPO.CO, Bima - Gunung Sangeang di Sangaang Pulo, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, meletus pada pukul 15.55 Wita. Ketinggian asap mencapai 3.000 meter. Angin membawa asap ke arah barat hingga ke Kota Bima yang berjarak sekitar 70 kilometer.
Kepala Badan Geologi Surono sewaktu dimintai konfirmasi oleh Tempo di Mataram menjelaskan, status Gunung Sangeang waspada. “Masyarakat tidak boleh berada dalam radius 1,5 kilometer,” kata Surono melalui telepon, Jumat sore, 30 Mei 2014.
Saat berada di Gunung Ncai, sekitar 24 kilometer dari Gunung Sangeang, Tempo merasakan udara menjadi panas. Karena itu, penduduk di sekitar Kecamatan Wera telah mengungsi ke Kota Bima menggunakan kendaraan bermotor untuk menghindari awan panas.
Tanda-tanda akan meletusnya Gunung Sangeang diketahui sejak pagi. Pagi tadi terjadi gempa. Lalu gunung itu mengeluarkan asap. “Tinggi sekali asapnya dan udara menjadi gelap. Kata warga sekitar, asapnya terasa agak pedas di mata,” ujar salah seorang staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bima, Wahab Usman.
Sangeang Pulo dihuni sekitar 42 kepala keluarga yang berprofesi sebagai petani. Sebagian warga yang yakin akan terjadi letusan sudah meninggalkan Sangeang Pulo menggunakan perahu motor. Kini aparat kepolisian dan TNI sedang berupaya melakukan penyelamatan warga.
SUPRIYANTHO KHAFID |AKHYAR H.M. NUR
Berita Terpopuler:
Didit Hediprasetyo, Putra Prabowo yang Mendunia
Kivlan Zein Ancam Adukan Komnas HAM ke Ombudsman
Umat Katolik di Sleman Diserang Kelompok Bergamis