TEMPO.CO, Jakarta - Berbisnis secara online semakin mudah bagi para penggemar e-commerce di Tanah Air. Sejak akhir tahun lalu ada sedikitnya lima startup lokal yang membuka layanan hosting untuk e-commerce.
Ini tentunya menambah kemudahan bagi sekitar 74,6 juta pengguna Internet di sini untuk mencari produk yang dibutuhkannya sehari-hari.
Perusahaan startup ini bakal bersaing dengan pemain yang lebih dulu ada, yaitu Tokopedia; OLX, yang sebelumnya bernama TokoBagus; dan Kaskus, yang merupakan situs forum terpopuler saat ini.
Berikut ini lima startup itu.
1. Pixtem menyediakan layanan bagi pelanggannya untuk membangun situs pribadi dan bisnis. Saat ini ada sekitar 1.000 situs yang telah dibangun pada platform ini. Perusahaan ini menyediakan sepuluh template untuk situs pribadi dan lima template untuk situs komersial.
Para pengguna baru bisa memanfaatkan layanan ini dalam tiga langkah mudah, yaitu mendaftar, memilih template, dan membuat nama domain situsnya. Setelah periode 14 hari, pengguna bisa memilih paket yang diinginkannya, yang berkisar antara tarif US$ 55 (sekitar Rp 600 ribu) hingga US$ 550 (sekitar Rp 6 juta) per tahun.
2. Jejualan merupakan e-commerce berbasis Yogyakarta yang telah memiliki sekitar 30 ribu pedagang saat ini. Dari jumlah ini, ada sekitar 3.000 yang terdaftar dan membayar layanan tersebut.
Jejualan menyediakan layanan 15 hari gratis sebelum pengguna diharuskan memilih paket berbayar yang cocok. Ada dua pilihan, yaitu US$ 6 (sekitar Rp 70 ribu) per bulan dan US$ 20 (sekitar Rp 220 ribu) per bulan. Ada 24 template yang bisa dipilih pengguna yang dilengkapi berbagai fitur.
3. Sirclo adalah startup berbasis di Indonesia dan Singapura dan telah memiliki sekitar 200 pengguna berbayar saat ini. Baru-baru ini, perusahaan mengumumkan telah mendapatkan dana modal dari East Ventures.
Biaya berlangganan layanan ini dimulai US$ 8 (sekitar Rp 90 ribu) hingga US$ 148 (sekitar Rp 1,5 juta). Kisaran paket ini lebih mahal dibandingkan layanan sejenis. Namun perusahaan menyediakan layanan gratis hingga sebulan. Ada sepuluh template dengan empat di antaranya merupakan premium.
4. Jarvis Store ini memiliki sekitar 1.500 pengguna dengan biaya langganan sekitar US$ 9 (sekitar Rp 100 ribu) dan US$ 49 (sekitar Rp 600 ribu). Berbeda dengan beberapa kompetitornya, Jarvis Store menyediakan layanan gratis hingga 20 produk.
Jika ingin upgrade, pengguna harus menggunakan layanan berbayar. Layanan berbasis di Bali ini baru saja meluncurkan aplikasi mobile Android sehingga pengguna bisa mengakses tokonya dari mana pun lewat ponsel atau tablet.
5. Klakat merupakan layanan berbasis di Bali dengan misi serupa. Ada tiga layanan berbayar, yaitu Starter, Business, dan Professional. Layanan termurah sekitar US$ 5 (sekitar Rp 60 ribu) per bulan dan layanan termahal sekitar US$ 200 (sekitar Rp 2,2 juta) per bulan.
TECHINASIA | BUDI RIZA