TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad mengatakan lembaganya akan segera mengundang Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko dalam waktu dekat. Pemanggilan itu berkaitan dengan isu keterlibatan Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang diduga menggiring pilihan masyarakat dalam pemilu presiden 2014.
"Panglima TNI akan kami undang untuk klarifikasi," kata dia saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat, 6 Juni 2014.
Sebelumnya, tersiar kabar adanya anggota Babinsa di Jakarta Pusat yang mengaku ditugaskan atasannya untuk mendata warga. Namun, di sela pendataan tersebut, sang tentara diduga mengarahkan agar warga memilih duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Babinsa adalah ujung tombak atau tingkatan paling bawah dari Komando Daerah Militer TNI Angkatan Darat. Tentara yang bekerja di bawah naungan Komando Rayon Militer (Koramil) itu bertugas untuk menjaga pertahanan negara di tingkat desa. Dengan demikian, tugas mereka lekat dengan kerja-kerja intelijen.
Muhammad belum menyebut waktu pemanggilan Jenderal Moeldoko. Ia hanya menyatakan pemanggilan itu adalah tindaklanjut dari pengusutan lembaganya terhadap dugaan politik praktis Babinsa dalam pemilu presiden. "Kami sudah melakukan penelusuran di lapangan," ucap dia.
Namun, Muhammad menolak membeberkan hasil penelusuran sementara ihwal kasus tersebut. Alasannya masih dalam tahap penelusuran. "Maaf, belum bisa kami sampaikan," katanya.
TRI SUHARMAN
Berita Terpopuler:
Tujuh Kebiasaan Wanita yang Disukai Pria
Jadi Menteri Agama, Lukman: Ladang Ibadah Saya
Iyeth Bustami: Jokowi Trendsetter Blusukan
Prabowo dan Hatta, Beda Pakaian Beda Saku
Baca Eksepsi Hari Ini, Anas Janji Serang SBY