TEMPO.CO , Yogyakarta - ArtJog 2014, bursa seni rupa internasional ketujuh akan dibuka di Taman Budaya Yogyakarta, Sabtu 7 Juni 2014. Berbeda dengan tahun sebelumnya, panitia menerapkan tiket masuk seharga Rp 10 ribu bagi pengunjung.
Direktur ArtJog Satriagama Rakantaseta mengatakan memberikan apresiasi pada karya seseorang adalah sangat penting. Dan, sistem berbayar itu adalah bagian dari mendidik panitia dan juga masyarakat umum untuk lebih menghargai karya seseorang.
"Semoga bisa dimengerti," katanya di depan wartawan, Jumat 6 Juni 2014.
ArtJog memilih tema "Legacies of Power". Tema ini merujuk pada tahun 2014 sebagai tahun politik Indonesia yang sedang menggelar hajatan pemilihan umum. Pergantian kekuasaan itu diwarnai dengan maraknya kasus korupsi yang menjadikan anjloknya kepercayaan masyarakat pada elit politik.
Selain itu, tema ini juga sebuah upaya merangkai sejarah masa lalu dalam memandang masa depan. Legacies of Power mencoba menggali persoalan demokrasi dengan melihat kembali sejarah peralihan kekuasaan di Indonesia. Baik dari sisi konfrontasi fisik hingga cara-cara yang demokratis.
ArtJog 2014 kali ini menampilkan ratusan karya buatan 103 seniman. Beberapa di antaranya merupakan seniman asal luar negeri, diantaranya Marina Abramovic (Amerika) dan Team Lab (Jepang). Keduanya seniman itu masuk dalam daftar seniman di program presentasi khusus (special presentation).
Selain itu, seperti ArtJog tahun-tahun sebelumnya, ArtJog pada tahun ini juga menampilkan karya seniman dalam program Commision Work. Seniman Commision Work terpilih pada tahun ini diberikan pada Samsul Arifin, seniman lulusan ISI Yogyakarta yang konsisten mengangkat karya bertema edukasi dalam karyanya.
Karya lelaki kelahiran Malang tahun 1979 itu berupa 150 boneka yang terbuat dari karung goni. Benda itu disusun dalam teras berundak di halaman Taman Budaya Yogyakarta. Secara hierarkis pundek berundak itu menggambarkan struktur kekuasaan. Sekilas melihatnya, susunan boneka itu mirip dengan foto rutin presiden, wakil presiden, dan para menteri di depan istana Merdeka.
Kurator ArtJog Bambang "Toko" Witjaksono mengatakan seperti ArtJog tahun sebelumnya, lukisan masih mendominasi karya yang dipamerkan dalam ArtJog tahun ini. "Patung berkurang," katanya.
Meski demikian, ia melanjutkan, jumlah karya fotografi, video, dan instalasi yang dihadirkan bertambah dibanding jumlah tahun-tahun sebelumnya. Sebagian besar karya instalasi dan video itu membutuhkan ruangan tersendiri. Sehingga panitia kerepotan menata tata letak ruangan agar seluruh karya yang dipamerkan bisa terpajang dengan baik.
ANANG ZAKARIA
Berita Lain
Prabowo dan Hatta, Beda Pakaian Beda Saku
Survei: Muslim Kota Lebih Pilih NU
Baca Eksepsi Hari Ini, Anas Janji Serang SBY