TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Partai Amanat Nasional Amien Rais tak datang memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad, 29 Juni 2014. Hanya anaknya, Hanafi Rais, dan ketua tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Yogyakarta, Herry Zudianto, yang datang memenuhi panggilan Bawaslu, Ahad siang.
Bawaslu Yogyakarta memanggil ketiganya untuk dimintai keterangan tentang dugaan pelanggaran kampanye yang melibatkan Hatta di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu malam, 25 Juni 2014.
Hanafi dan Herry datang ke kantor Bawaslu bersama sejumlah orang. Satu di antaranya adalah Miftaim Anam, ustad yang tidak datang memenuhi panggilan Bawaslu Yogyakarta pada Sabtu, 28 Juni 2014, untuk kasus yang sama. Gus Mifta, demikian ia biasa disapa, mengatakan tak datang karena surat panggilan dari Bawaslu tak valid. "Di situ ditulis Gus Miftah. Itu nama panggung, tidak sesuai dengan di KTP," ujarnya.
Kedatangan Hanafi dan Herry itu sekadar mengklarifikasi keabsahan surat panggilan. Menurut Herry, terdapat sejumlah kesalahan dalam surat panggilan. Satu di antaranya penyebutan nama. Nama Herry pun tertulis salah. "Di sini huruf R-nya hanya satu," kata bekas Wali Kota Yogyakarta itu.
Kesalahan lain, tutur ia, yakni penulisan tanggal menghadiri panggilan. Dalam surat itu tertulis mereka diminta datang ke kantor Bawaslu Yogyakarta pada Ahad, 29 Juli 2014. "Ini artinya kan berarti sebulan lagi."
Selain itu, ujar ia, ada kejanggalan dalam penyerahan surat. Ia mengaku menerima surat itu pada Jumat, 27 Juni 2014. Padahal dalam surat tersebut tertulis pembuatannya tanggal 28 Juni 2014. Anehnya, kesalahan penulisan nama, tanggal memenuhi panggilan, dan kejanggalan penyerahan surat itu juga berlaku untuk Miftah dan Hanafi.
Herry mengatakan sebenarnya merasa kebingungan mendatangi panggilan Bawaslu itu. "Mau datang salah, tak datang juga salah," katanya.
Ketua Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Yogyakarta Sri Rahayu Werdiningsih mengakui kesalahan penulisan nama dan kejanggalan penyerahan surat itu. "Kami meminta maaf," ujarnya di depan tim pemenangan Prabowo-Hatta. Ia mengatakan akan memperbaiki surat dan melayangkan surat panggilan baru untuk mereka. (Baca: Hatta Rajasa Terindikasi Langgar Aturan Kampanye)
Semula Bawaslu juga membuat surat panggilan untuk Hatta agar datang ke Bawaslu Yogyakarta pada Ahad , 29 Juni 2014. Namun, lantaran surat tak segera terkirim karena staf Bawaslu kebingungan mencari alamat tujuan pengirimannya untuk Hatta, pemanggilan pun batal. Namun demikian, Bawaslu membuat surat panggilan ulang untuk Hatta dan mengirimkannya ke markas pemenangan Prabowo-Hatta di rumah Polonia, Jakarta. "Hatta kami panggil Senin besok (30 Juni 2014)."
ANANG ZAKARIA
Berita lainnya:
Transformers Age of Extinction: Megah dan Dangkal
Ramadan, Omzet Pasar Tradisional Naik 20 Persen
Polisi Usut Intimidasi Terhadap Kader Demokrat