TEMPO.CO, Lumajang - Koordinator Gusdurian Lumajang, Nanang Hanafi, menyatakan Gusdurian Lumajang mendukung calon presiden Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli mendatang. Gusdurian adalah kelompok pengagum Gus Dur, panggilan akrab mantan presiden KH Abdurrahman Wahid.
Nanang mengklaim mendapat instruksi dari pusat untuk mengarahkan dukungan para Gusdurian kepada pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. "Keluarga Gus Dur mungkin netral, namun untuk para pengagum Gus Dur diarahkan untuk mendukung Prabowo," katanya. Nanang mengatakan instruksi tersebut memang tidak berupa surat, namun hanya disampaikan melalui komunikasi telepon dan pesan pendek.
Atas dasar itulah Nanang mendukung pemasangan gambar Gus Dur pada spanduk-spanduk kampanye Prabowo-Hatta. "Kami sebenarnya yang mengusulkan agar gambar Gus Dur dipasang juga di dalam spanduk Prabowo," katanya. Dari pantauan Tempo, di Kabupaten Lumajang banyak terpasang spanduk Prabowo-Hatta yang mencantumkan gambar Gus Dur. Bahkan, di Posko Pemenangan Prabowo-Hatta, gambar Gus Dur pun terpasang bersama gambar Prabowo.
Pernyataan Nanang bertentangan dengan pernyataan Gusdurian Semarang. Syukron, anggota Jaringan Gusdurian Kota Semarang, mengatakan Gusdurian tidak mendukung Prabowo. Gusdurian, dia melanjutkan, justru mengecam penggunaan nama dan gambar Gus Dur dalam kampanye kubu Prabowo. (Baca: Gusdurian Jawa Barat Bantah Dukung Prabowo).
Ia menilai pemanfaatan nama atau gambar Gus Dur sebagai kampanye adalah perbuatan tidak bermoral. (Baca juga: Spanduk Jokowi Diganti Paksa Spanduk Prabowo)
Sebelumnya, keluarga Abdurrahman Wahid juga meminta kubu Prabowo supaya tidak memanfaatkan nama Gus Dur dalam kampanye. Namun tampaknya permintaan itu belum juga mendapat respons positif. Putri Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Rahman atau Alissa Wahid, menyatakan spanduk Prabowo yang menampilkan ayahnya itu tidak patut karena hanya mencatut nama besar Gus Dur. (Baca: Pasang Gambar Gus Dur, Tim Prabowo Diminta Izin).
DAVID PRIYASIDHARTA