TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengaku prihatin atas potensi perpecahan yang terjadi menjelang pemilihan presiden 9 Juli nanti. Di akar rumput di daerah-daerah, kata dia, gesekan antar-pendukung calon presiden dan tim suksesnya begitu kuat. Ia mengimbau antarkandidat tak saling mencaci-maki dan menjatuhkan.
"Agar kampanye dan debatnya berisi hal-hal yang substantif," katanya di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Juli 2014. Menurut Din, selama ini hal-hal yang diutarakan kandidat dan tim suksesnya cenderung argumen yang justifikatif tanpa fakta. "Jangan lagi membangun sentimen suku, agama, ras, dan golongan," ujarnya. (Baca: Majelis Ulama Larang Kampanye Pilpres di Masjid)
Menurut Din, berbagai media, khususnya televisi, dan tim sukses di lapangan selalu menegasikan pihak lain. Yang dicari-cari para kandidat, tutur dia, adalah kelemahan lawan. "Bahkan fitnah pun diserukan," katanya. Masyarakat di bawah pun menjadi goyah. "Kampanye semacam ini bisa merenggangkan sendi-sendi bangsa."
Ia berharap seluruh elemen bangsa, khususnya umat Islam yang cinta damai, agar menjadi kekuatan penengah. "Jangan justru terjebak pemusuhan," tuturnya.
Din juga meminta pemuka agama dan tokoh masyarakat tak ikut menyebarkan kampanye gelap kepada umatnya. Sebab, "Harga sosialnya terlalu mahal jika ada perpecahan."
Hakikat pemilihan presiden, Din melanjutkan, adalah upaya untuk menemukan solusi kebangsaan. "Jangan seusai pilpres justru ada yang menyulut konflik horizontal." (Baca: Obor Rahmatan Lil'alamin Beredar di Sumatera Barat)
Din berharap pemerintah netral dalam momen pemilihan presiden ini. Kepolisian dan tentara, kata dia, juga wajib netral. Din mengingatkan agar penegak hukum menindak tegas pelaku kampanye gelap yang menyalahi aturan. "Jangan sampai ada ungkapan, 'Toh kampanye hitam tak dipermasalahkan secara hukum'."
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Cerita Tiga Komedian Dukung Jokowi-JK Lewat Lagu
Berada di AS, Jessica Tanya Jokowi Soal Kesehatan
Konser Maher Zein Gratis, Calo Tetap Beraksi