TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid tak mau memenuhi panggilan Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik. Dia beralasan audit terhadap lembaga survei penyelenggara penghitungan cepat (quick count) seharusnya dilakukan setelah Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil penghitungan resmi pada 22 Juli mendatang. "Karena KPU merupakan lembaga negara yang berwenang dan berhak mengatakan yang menang dan kalah dalam pemilihan presiden," kata Husin melalui pesan pendek, Selasa, 15 Juli 2014.
Husin justru meragukan obyektivitas badan audit. Sebab, kata dia, bos Saiful Mujani and Research Consulting (SMRC) yang hasil hitung cepatnya memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla ada di dalam anggota Dewan Etik. Husin berdalih audit seharusnya dilakukan transparan dan independen tanpa ada intervensi.
Dia pun menantang seluruh lembaga survei menandatangani pernyataan bersama untuk menjaga kredibilitas di mata publik. Pernyataan itu berisi janji bahwa lembaga survei yang salah dalam hitung cepat pada Rabu, 9 Juli 2014, siap dan harus dibubarkan. "Untuk mempertanggungjawabkan secara moral, sosial, profesional," kata Husin.
Anggota Dewan Etik, Hamdi Muluk, mengatakan Persepi akan mengaudit enam lembaga survei yang menggelar hitung cepat pemilihan presiden hari ini dan besok. Tujuannya untuk memastikan proses lembaga survei dalam pengambilan sampel sudah sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan atau belum. (Baca: Beda Hitungan, Lembaga Survei Diminta Buka-bukaan)
Keenam lembaga survei yang merupakan anggota Persepi itu di antaranya Saiful Mujani Research and Consulting-Lembaga Survei Indonesia dan Center for Strategic and International Studies-Cyrus. Hasil hitung cepat antara SMRC-LSI dan CSIS-Cyrus gabungan, maka yang dipanggil salah satu saja.
Selain itu, ada Indikator Politik, Populi Center, Jaringan Suara Indonesia, serta Pusat Kebijakan dan Pembangunan Strategis.
Terdapat perbedaan pemenang pemilihan presiden pada keenam lembaga survei itu versi hitung cepat. Lembaga survei yang hitung cepatnya mengunggulkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilihan presiden antara lain SMRC, Indikator, CSIS-Cyrus, dan Populi Center. Adapun Puskaptis dan JSI memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. (Baca: Integritas Lembaga Survei Pro-Prabowo Diragukan)
LINDA TRIANITA
Baca juga:
Mubarok Beberkan 'Bom' Uang di Kongres Demokrat
Rahasia Kecantikan Angelina Jolie Terungkap
Penutupan Piala Dunia, Shakira Tampil Gendong Anak
Deddy Mizwar Diberi Dua Pilihan jika Main Sinetron
Hasil Pemilu Menurun, Ical Didesak Gelar Munas