TEMPO.CO, Semarang - Pengurus Golkar Jawa Tengah meminta pengurus pusat Golkar menetapkan partai berlambang pohon beringin itu sebagai partai oposisi terhadap pemerintahan Joko Widodo. Sekretaris Partai Golkar Jawa Tengah Iqbal Wibisono menyatakan elite Partai Golkar di tingkat pusat harus konsekuen atas keputusan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yang kalah dalam pemilihan presiden 9 Juli lalu. "Kalau calonnya sudah kalah, ya, di luar pemerintahan saja. Ngapain tunduk pada kekuasaan presiden terpilih," kata Iqbal kepada Tempo di Semarang, Kamis, 14 Agustus 2014.
Iqbal meminta pengurus pusat Partai Golkar juga menerima kekalahan. "Beri kesempatan pada calon presiden yang menang untuk mengelola pemerintahan," ujarnya.
Iqbal memperkirakan, jika menjadi pengontrol pemerintahan mendatang, Golkar akan mudah meningkatkan perolehan suara dalam pemilu lima tahun mendatang. "Lebih baik berkontribusi meningkatkan fungsi kontrol yang dinamis berdasarkan pada argumen-argumen dan ide-ide berdasarkan aturan-aturan hukum," ujarnya.
Selama ini Golkar dikenal sebagai partai yang memegang kekuasaan di pemerintahan. Pada zaman Orde Baru, Golkar menjadi penguasa selama 32 tahun. Sedangkan dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Golkar juga setia menjadi partai penyokong pemerintah. Iqbal menyatakan selama ini sudah ada Partai Golkar di tingkat daerah yang terbiasa menjadi partai oposisi.
ROFIUDDIN
Terpopuler:
Ketua MK Ancam Pidanakan Saksi-saksi Palsu
Megawati Usir Media, Sekjen PDIP Beri Penjelasan
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Ini Penyebab Robin Williams Depresi dan Bunuh Diri
Wawancara Pro-Prabowo, 'Awas Ya Jangan Dipelintir'