TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal Purnawirawan Fachrul Rozi mengatakan tidak mengetahui kabar bahwa dia dicalonkan sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional. Fachrul dikabarkan menjadi kandidat kuat bersama Sjafrie Syamsuddin dan Asad Said Ali. "Belum mengetahui dan belum pernah dengar soal itu," kata Fachrul saat dihubungi Tempo, Senin, 3 November 2014.
Menurut Fachrul, pemilihan pimpinan lembaga negara merupakan kewenangan Presiden Jokowi. Fachrul mengaku tidak pernah berbincang dengan Jokowi ihwal pencalonannya sebagai pimpinan lembaga intelijen negara itu. "Itu kan bagaimana selera Pak Presiden. Mari kita serahkan saja sepenuhnya kepada Pak Jokowi."
Fachrul juga membantah kabar bahwa dia telah bertemu dengan bekas anggota Dewan Penasihat Tim Transisi, Luhut Panjaitan, untuk membicarakan hal tersebut. (Baca juga: Kontras Pertanyakan Komitmen Penegakan HAM Jokowi)
Menurut Fachrul, pertemuannya dengan Luhut merupakan pertemuan biasa. Dalam pertemuan itu, dia tidak pernah membahas pencalonannya sebagai Kepala BIN. "Dengan Pak Luhut, kami berdua memang sering bersama-sama. Seperti beberapa hari terakhir, kami kan cuma cari makan bersama-sama saja," kata Fachrul sambil tertawa.
Presiden Joko Widodo belum menetapkan pimpinan sejumlah lembaga negara. Kejaksaan Agung dan Badan Intelijen Negara merupakan lembaga negara yang belum ditetapkan pimpinannya oleh Jokowi.
NURIMAN JAYA BUANA
Terpopuler:
Ini Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh
Raden Nuh @TrioMacan2000 Bos Perusahaan Media
Raden Nuh Ditangkap, Polisi Sita Empat Ponsel