TEMPO.CO , Jakarta: Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengatakan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhono lebih suka menggunakan bahasa Inggris dalam pidato di forum-forum resmi internasional. Hikmahanto menunggu apakah Presiden Joko Widodo akan mengikuti jejak SBY.
"Ini yang perlu kita cermati besok di forum APEC," kata Hikmahanto saat dihubungi, Minggu, 9 November 2014. (Baca juga: Di Cina, Jokowi Puji Tata Kota Tianjin yang Rapi)
Menurut Hikmahanto, dalam Pasal 28 Undang-Undang tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, presiden, wakil presiden, dan pejabat negara lainnya wajib menggunakan bahasa Indonesia dalam pidato resmi baik di dalam dan luar negeri. "Jokowi sebagai Presiden tunduk nggak dengan Undang-Undang?" kata Hikmahanto.
Menurut Hikmahanto, pidato resmi kepala-kepala negara forum APEC di Beijing, Cina, baru akan disampaikan, Senin, 10 November 2014. (Baca juga: Jokowi Mempelajari Infrastruktur Maritim Cina)
Forum APEC yang berlangsung pada Senin-Selasa, 10-11 November 2014, di Bejing, Cina, merupakan forum internasional yang dihadiri Jokowi setelah menjabat presiden. Setelah menghadiri APEC, Jokowi diagendakan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Nay Pyi Taw, Myanmar, pada 12-13 November 2014, dan Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Brisbane, Australia, pada 15-16 November 2014.
Baca Juga:
KHAIRUL ANAM
Berita lain:
Belanja Alutsista Indonesia ke AS Rp 3 Triliun
Demi Anak Kecil, Mata Jokowi Tepercik Tinta
Besok, Jokowi - Presiden Cina Bahas Poros Maritim