Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kompleks Lion Air di Tangerang Picu Banjir?  

Editor

Febriyan

image-gnews
Pesawat baru milik maskapai Batik Air di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. Pembelian 3 pesawat Airbus A320, Batik air tersebut merupakan tahap pertama Lion Group dalam membeli 234 pesawat Airbus. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Pesawat baru milik maskapai Batik Air di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 21 November 2014. Pembelian 3 pesawat Airbus A320, Batik air tersebut merupakan tahap pertama Lion Group dalam membeli 234 pesawat Airbus. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang – Warga Cluster Harmoni di perumahan Talaga Bestari, Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, menuding kompleks kantor dan sekolah pramugari Lion Air yang berada di sekitar kompleks mereka sebagai penyebab banjir.

Alasannya, sebelum hadirnya kompleks itu, warga perumahan tak memiliki masalah banjir ketika hujan tiba. "Kami menduga genangan air belakangan ini karena pembangunan gedung milik Lion Air," kata Ketua Rukun Tetangga 14 Cluster Harmoni, Suwarno, kepada Tempo, Senin, 15 Desember 2014. (Baca juga: Lion Air Dituding Rampas Jalan Warga)

Kompleks Lion Air berada di kawasan itu sejak sekitar satu tahun lalu. Hingga saat ini, pembangun sejumlah gedung bertingkat masih berlangsung di kawasan tersebut. Suwarno mengatakan, sejak kompleks itu berdiri, genangan air kerap merendam jalan dan saluran air kerap mampet. Sebanyak 300 kepala keluarga yang dari empat RT di cluster itu sangat terganggu oleh aktivitas kompleks Lion Air.

Selain menudik kompleks itu sebagai penyebab banjir, warga juga mengeluhkan soal akses jalan yang kini seolah-olah dikuasai oleh Lion Air. Jalan Harmoni Raya yang merupakan akses keluar-masuk satu-satunya cluster itu sejak setahun terakhir kerap dilanda kemacetan. Penyebabnya, jalan tersebut digunakan untuk lalu lintas kendaraan dan hilir-mudik pramugari serta pramugara Lion Air.

Selain itu, pihak Lion Air juga kerap menggunakan badan jalan untuk parkir tamu mereka, sehingga memakan satu jalur. "Kami yang sejatinya memiliki jalan harus mengantre dan banyak mengalah. Apalagi petugas keamanan yang berjaga di lebih mengutamakan akses masuk kawasan Lion Air," kata Sutarno, Ketua Rukun Warga 04.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya itu, kini warga juga merasa terganggu oleh tumpukan sampah Lion Air yang kerap menggunung di pinggir jalan. Bahkan, menurut mereka, baunya masuk hingga ke perumahan. "Secara estetika, tidak pantas tempat sampah berada di bagian depan kompleks perumahan," kata Sutarno.

Juru bicara Lion Air, Eko Saputra, mengatakan pihaknya tak mengetahui ihwal keluhan warga ini. Menurut dia, pihaknya akan mengadukan keluhan ini ke manajemen. “Nanti akan ada tindak lanjut dari pihak manajemen," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 15 Desember 2014.

JONIANSYAH

Berita terpopuler:
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
Rupiah Masuk Lima Besar Mata Uang Tak Dihargai
Putri CEO Korean Air Paksa Pramugara Berlutut
Cara Ical Bujuk Laoly Tak Sahkan Kabinet Agung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

1 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.


BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

4 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Rencanakan Temui Warga Usai Penutupan Jalan Akses Serpong Parung Diprotes

Warga perbatasan Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor memprotes rencana BRIN menutup jalan Serpong-Parung


BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

4 hari lalu

Warga Kampung Muncul, Tangsel, menolak penutupan akses jalan di depan kantor BRIN,  Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Klaim Penutupan Jalan Akses Serpong-Parung untuk Meningkatkan Kegiatan Riset

BRIN mengatakan telah membangun jalan baru sebagai pengganti jalan akses penghubung Serpong dan Parung yang akan ditutup


Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

4 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Penjelasan BRIN soal Penutupan Jalan Serpong-Parung yang Diprotes Warga

BRIN menjelaskan soal rencana pengalihan akses jalan yang melintas di Kawasan Sains dan Teknologi atau KST B.J. Habibie, Serpong,


Soal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara

8 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Soal Penutupan Jalan BRIN di Serpong, Wali Kota Tangsel Angkat Bicara

warga sekitar kompleks BRIN berunjuk rasa menolak penutupan jalan yang menjadi akses jalan Serpong - Parung itu.


Soal Penutupan Jalan Akses Gang Besan, DPRD Tangsel: Kami Akan Panggil Lurah Hingga Kapolsek

3 Maret 2023

Puluhan warga Gang Besan mengadu ke DPRD Kota Tangerang Selatan minta akses jalan dibuka lagi, Kamis, 2 Maret 2023. TEMPO/Muhammad Iqbal
Soal Penutupan Jalan Akses Gang Besan, DPRD Tangsel: Kami Akan Panggil Lurah Hingga Kapolsek

.DPRD Kota Tangsel tidak membenarkan penutupan jalan akses Gang Besan yang ada sejak puluhan tahun.


Puluhan Warga Gang Besan Ngadu ke DPRD Kota Tangsel, Minta Penutupan Jalan Akses Dibuka Lagi

2 Maret 2023

Puluhan warga Gang Besan mengadu ke DPRD Kota Tangerang Selatan minta penutupan jalan untuk komersil bisa segera dibuka, Kamis, 2 Maret 2023. TEMPO/Muhammad Iqbal
Puluhan Warga Gang Besan Ngadu ke DPRD Kota Tangsel, Minta Penutupan Jalan Akses Dibuka Lagi

Warga Gang Besan juga medesak Kepolisian mengusut adanya dugaan mafia tanah dalam persoalan penutupan jalan akses di Rawa Buntu, Tangsel itu.


Penutupan Jalan Akses Dipagar Beton Untuk Lahan Parkir, Warga Cicentang Resah

6 Februari 2023

Penutupan akses jalan lingkungan di Kampung Cicentang, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin, 6 Februari 2023. TEMPO/Muhammad Iqbal
Penutupan Jalan Akses Dipagar Beton Untuk Lahan Parkir, Warga Cicentang Resah

Akibat penutupan jalan akses lingkungan tersebut warga Kampung Cicentang, Rawa Buntu harus memutar untuk mencapai jalan utama.


Terbang Perdana Rute Ambon-Langgur, Lion Air Gunakan Boeing 737-800

16 Juni 2022

Proses perawatan dan sterilisasi pesawat. Foto: Lion Air Group
Terbang Perdana Rute Ambon-Langgur, Lion Air Gunakan Boeing 737-800

Maskapai Lion Air memulai terbang perdana di wilayah Maluku dengan rute


Malindo Air Resmi Berganti Nama Batik Air

3 Mei 2022

Armada baru batik Air jenis Airbus A320 Neo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis, 6 Februari 2020. Jangkauan jarak pesawat digadang-gadang lebih jauh 900 kilometer ketimbang pesawat sebelumnya. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Malindo Air Resmi Berganti Nama Batik Air

Malindo Air, maskapai regional yang berbasis di Malaysia, mengumumkan secara resmi berganti nama menjadi Batik Air.