TEMPO.CO, California - Seorang pakar teknik asal California, Amerika Serikat, Eric Harrell, menciptakan mesin mobil lewat teknologi tiga dimensi alias 3D printing. Produk yang dia ciptakan merupakan komponen mesin Toyota 22RE.
Metode yang diterapkan Harrell adalah menggabungkan hasil cetakan transmisi dengan bagian mesin yang dicetak melalui 3D printing. Kedua komponen tersebut kemudian digabungkan menjadi satu kesatuan.
“Cara yang digunakan merupakan pilihan yang logis dalam menciptakan sebuah mesin,” sebagaimana ditulis situs Slash Gear, Jumat, 13 Maret 2015.
Mesin untuk transmisi manual 5-speed ini membutuhkan waktu pencetakan selama 48 jam. Harrell sebelumnya sudah memiliki data asli mengenai mesin tersebut, dari diagram hingga ukurannya.
Proyek yang dilaksanakan Harrell rupanya menarik perhatian sejumlah orang yang tengah menekuni 3D printing. Dia kerap menjawab pertanyaan dan memberikan saran bagi orang-orang yang sedang menciptakan benda lewat teknologi ini.
Menurut Harrell, para pembuat komponen melalui 3D printing menghadirkan ide cemerlang mengenai pemanfaatan mesin. “Mesin asli dengan hasil cetakan 3D dapat ditempatkan bersama-sama, karena keduanya sama,” kata dia.
Tidak semua bagian mesin yang dibuat Harrell merupakan hasil cetakan tiga dimensi. Bantalan mesin serta baut tetap harus dibeli di toko mekanik. Ukuran pada beberapa bagian juga harus disesuaikan dengan mesin cetak.
Teknologi pencetakan tiga dimensi kini tengah digandrungi oleh beragam industri. Biaya pencetakan yang lebih murah, serta waktu yang lebih singkat merupakan alasan utama. Industri yang identik dengan 3D printing adalah arsitektur untuk membuat maket bangunan. Belakangan, industri film, kesehatan, makanan, serta fesyen pun turut memanfaatkannya.
SLASH GEAR | SATWIKA MOVEMENTI