TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memutuskan memulai proses pembubaran Petral Group. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan likuidasi Petral dilakukan setelah hasil audit investigasi yang ditargetkan rampung pada April 2016 mendatang.
“Peran Petral sudah tidak signifikan di bisnis Pertamina. Jadi, Pertamina mulai proses penghentian Petral," kata Dwi di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2015.
Dengan keputusan ini, Dwi menjelaskan segala kegiatan Petral diambil alih Pertamina. Selain itu, Pertamina juga akan mengambil aset Petral dan dua anak perusahaannya, Pertamina Energy Services dan Petral Zambesi.
“Kontrak Petral akan menjadi kewajiban antara ikatan pihak ketiga dengan Pertamina,” kata Dwi. Pertamina, Dwi meneruskan, juga akan meninjau ulang kontrak-kontrak tersebut. “Sesuai arahan pemegang saham.”
Saat ini, menurut Dwi, Pertamina tengah menyeleksi lembaga audit. Langkah ini dilakukan agar hasil audit lebih transparan. “Kami juga akan melibatkan instansi terkait seperti Badan Pemeriksa Keuangan untuk audit.”
Menteri BUMN Rini Soemarno meminta Pertamina melaporkan secara berkala audit investigasi. Jika ditemukan adannya pelanggaran hukum bakal akan ditindaklanjuti. “Kami harus terus berkomunikasi,” ucap Rini.
SINGGIH SOARES