TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah kemungkinan akan mengimpor kebutuhan pokok. Kemungkinan impor itu, kata dia, diputuskan dalam rapat terbatas yang dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong di rumah dinas Wakil Presiden tadi pagi.
Kalla mengatakan rapat pagi tadi juga membahas hal yang harus dilakukan untuk menghadapi dampak El Nino. Hasilnya, dia menginstruksikan beberapa hal. "Banyak hal. Khususnya bagaimana kami mengantisipasi itu. Bagaimana penyediaan pangan dan sebagainya. Termasuk kemungkinan menambah stok beras dari luar. Itu kami harus laksanakan semua," kata Kalla di Hotel Borobudur, Senin, 21 September 2015.
Menurut dia, berdasarkan perhitungan Badan Urusan Logistik, stok beras tidak mencukupi kebutuhan sampai bulan Desember. Kalla mengatakan, menurut perhitungan Bulog, konsumsi beras dalam satu bulan mencapai 2,5-3 juta ton. "Stok Bulog itu hanya sekitar 1,5 juta ton per bulan, itu pun sampai akhir tahun hanya untuk raskin."
Kalla mengatakan impor beras dibutuhkan untuk ketersediaan pangan masyarakat berdasarkan perhitungan yang sudah ada. "Ini kan masalahnya kekeringan. Kami tidak ingin mengorbankan masyarakat dengan berpegang pada perkiraan yang bisa salah. Karena itulah maka kami buka kemungkinan impor secepatnya. Kami akan melihat itu sebagai kemungkinan, harus buka."
REZA ADITYA