TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Chandra Surapaty mengatakan Presiden Joko Widodo meminta agar program Keluarga Berencana (KB) kembali digaungkan. Tujuannya, mengendalikan lonjakan populasi penduduk.
"Presiden tadi menekankan sekali bahwa kita harus kerja keras untuk menggaungkan kembali KB dan kependudukan," kata Chandra di kantor Presiden, Selasa, 29 September 2015. "Karena, kalau tidak, kita akan menghadapi bonus demografi, di mana struktur umur penduduk usia kerja 15-45 tahun melebihi 50 persen, jadi usia kerja lebih banyak daripada usia yang tidak kerja."
Chandra juga mengatakan pemerintah berencana mendirikan "Kampung KB". Kampung KB itu nantinya akan ditempatkan di permukiman padat penduduk. "Di sana kami akan kampanye membina anak, kampanye menjadi orang tua hebat 1.000 kehidupan pertama, kami sosialisasi di sana," ujarnya.
Menurut dia, semua itu dilakukan lantaran demi menghadapi bonus demografi pada 2030. Berdasarkan evaluasi program Millennium Development Goals (MDGs), masalah kependudukan di Indonesia masih rumit. Angka kelahiran yang seharusnya ditekan sejak 10 tahun lalu justru semakin meningkat. Chandra mengibaratkan melonjaknya angka kelahiran ini bagai 66 pesawat jenis Boeing 737 yang tiba secara bersamaan dalam waktu singkat.
"Boeing yang berisi 150 penumpang ibu hamil melahirkan selama satu tahun. Artinya, dalam sebulan ada 5 Boeing 737," ujarnya.
REZA ADITYA