Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Kegagalan BKKBN Setelah Orde Baru

Editor

Zed abidien

image-gnews
Seorang dokter memasang Implan kepada peserta KB gratis pada acara hari keluarga berencana di Lapangan Balla Lompoa, Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (4/9). Pelayanan KB gratis ini sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan kependudukan dan KB tahun 2013. TEMPO/Fahmi Ali
Seorang dokter memasang Implan kepada peserta KB gratis pada acara hari keluarga berencana di Lapangan Balla Lompoa, Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (4/9). Pelayanan KB gratis ini sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan kependudukan dan KB tahun 2013. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Sragen - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan merevitalisasi sejumlah program Keluarga Berencana. Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty menilai program tersebut macet dalam belasan tahun terakhir.

Menurut Surya, BKKBN telah dianggap gagal melaksanakan fungsinya. "Selama belasan tahun kami selalu mendapatkan rapor merah," katanya dalam peringatan Hari Kontrasepsi Internasional di Sragen, Jumat, 2 Oktober 2015.

Salah satu di antaranya, kata Surya, BKKBN gagal menurunkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan. Sebelumnya, BKKBN ditargetkan bisa menurunkan angka 228 kematian ibu per seribu kelahiran hidup menjadi 112 per seribu kelahiran hidup. "Namun ternyata malah melonjak jadi 359 per seribu kelahiran hidup," katanya.

Ironisnya, kata Surya, tingginya angka kematian ibu hamil dan melahirkan tidak pernah menjadi perhatian masyarakat. "Berbeda dengan misalnya ada 300 orang meninggal karena kecelakaan pesawat," katanya. Dia menyebut tingginya kasus kematian itu menjadi bahan introspeksi bagi institusinya.

Menurut Surya, tingginya angka kematian bayi disebabkan oleh beberapa faktor. Yaitu, usia ibu hamil, terlalu rapatnya jarak kehamilan, dan faktor ibu yang terlalu sering melahirkan. "Juga faktor bahwa pelayanan kami memang masih sangat kurang," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BKKBN, kata Surya, juga masih gagal menurunkan angka kelahiran bayi selama bertahun-tahun. Sejak 2002, angka kelahiran bayi masih stagnan di angka 2,6 anak per wanita. "Padahal harapannya bisa turun menjadi 2,2 anak per wanita," katanya.

Surya mengungkapkan, seluruh program keluarga berencana akan dievaluasi pada 2019. "Karena itu kami akan melakukan revitalisasi program secepatnya," katanya. Salah satunya, dengan membenahi struktur di lembaganya.

"Struktur BKKBN saat ini hanya sampai di provinsi," katanya. Kondisi itu membuat BKKBN kesulitan dalam bersinergi dengan BKKBN di daerah yang berada di bawah struktur pemerintah daerah. "Struktur dengan konsep sentralistik itu terbukti sukses di masa Orde Baru," kata dia. Rencananya, struktur baru itu akan mulai diberlakukan pada 2017.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

32 hari lalu

Kepala BKKBN Bilang Calon Pengantin Mesti Paham Ini Agar Dapat Mencegah Anak Stunting

Pentingnya calon pengantin, kata Kepala BKKBN, memahami hal ini untuk mempersiapkan kehamilan dan mencegah anak stunting.


Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

35 hari lalu

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) menyantap makanan saat pelaksanaan program dapur masuk sekolah di SD Negeri 205, Kertapati, Palembang, Sumatera Selatang, Jumat 6 Oktober 2023. Program Dapur Masuk Sekolah yang digagas Kodam II/Sriwijaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak serta menurunkan dan mencegah stunting pada anak-anak Sekolah Dasar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.


Tebing Longsor Timpa 1 Rumah di Kabupaten Sragen, 3 Orang Meninggal

46 hari lalu

Ilustrasi tanah longsor. Tempo/Imam Hamdi
Tebing Longsor Timpa 1 Rumah di Kabupaten Sragen, 3 Orang Meninggal

Longsor terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah kemarin. Tiga orang meninggal.


Bukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB

7 Februari 2024

Pemasangan alat kontrasepsi implan (ilustrasi)
Bukan Hanya Pil, Kenali 7 Jenis Alat Kontrasepsi KB

Alat kontrasepsi atau pencegah kehamilan beragam jenisnya, berikut adalah 7 di antaranya.


Tunjangan Kinerja ASN Naik di 3 Lembaga, Ini Besarannnya

28 Januari 2024

Ilustrasi pegawai negeri sipil (PNS). TEMPO/Subekti
Tunjangan Kinerja ASN Naik di 3 Lembaga, Ini Besarannnya

Presiden Jokowi telah menaikkan tunjangan kinerja bagi ASN di tahun 2024


Jokowi Sindir Jalan Rusak di Jawa Tengah: Bertahun-tahun Enggak Beres

23 Januari 2024

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau ruas Jalan Surakarta-Gemolong (Sragen)-Purwodadi di Desa Ngandul, Kabupaten Sragen, Selasa, 23 Januari 2024. Jokowi menjelaskan bahwa Rp1,3 triliun dari total anggaran tersebut digunakan untuk memperbaiki sekitar 40 ruas jalan di Jawa Tengah. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Sindir Jalan Rusak di Jawa Tengah: Bertahun-tahun Enggak Beres

Jokowi menyebut bahwa Jalan Surakarta-Purwodadi ini merupakan ruas yang memiliki tingkat kerusakan paling berat.


BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

16 Desember 2023

BKKBN Kejar Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) telah membuat Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia.


Terobosan Hasto Wardoyo Mengubah BKKBN

15 Desember 2023

Terobosan Hasto Wardoyo Mengubah BKKBN

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) telah banyak melakukan pembaruan di BKKBN.


BKKBN Sebut Angka Stunting di Jawa Tengah Turun tapi Kecil, Ini Langkah yang Ditempuh

8 Desember 2023

Ilustrasi stunting. freepik.com
BKKBN Sebut Angka Stunting di Jawa Tengah Turun tapi Kecil, Ini Langkah yang Ditempuh

BKKBN menyebut kondisi stunting di Jawa Tengah penurunan dari tahun 2021 ke tahun 2022. Namun, angka penurunannya diakui masih kecil.


Dukung Gibran, Pemuda di Sragen Sesumbar Bisa Sumbang 70 Persen Suara

14 November 2023

Kalangan anak muda yang tergabung dalam Muda-Mudi Sragen mendeklarasikan Gibran-kan Sragen untuk mendukung pasangan bacapres-bacawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Minggu malam, 12 November 2023. Foto: Istimewa
Dukung Gibran, Pemuda di Sragen Sesumbar Bisa Sumbang 70 Persen Suara

Kalangan anak muda di Kabupaten Sragen sesumbar bisa menyumbang suara 70 persen di wilayahnya untuk pasangan Prabowo - Gibran.