Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waduk Jatigede Mulai Berfungsi, Banyak Warung dan Wisatawan  

image-gnews
Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, saat penggenangan tahap awal, 31 Agustus 2015. Waduk Jatigede merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, saat penggenangan tahap awal, 31 Agustus 2015. Waduk Jatigede merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.COSumedang - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung Trisasongko Widianto memproyeksikan kawasan Waduk Jatigede akan menjadi obyek wisata. Kawasan wisata ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Setelah impounding (penggenangan) pada 31 Agustus lalu, muncul banyak warung di sekitar bendungan," kata Widianto di Jatigede pada Kamis, 17 Desember 2015.

Berdasarkan pantauan Tempo, banyak warga yang hilir mudik di sekitar kawasan waduk. Tak jarang mereka membawa keluarga dan kerabat. Mereka asyik berfoto di area sekitar waduk. Namun mereka tidak bisa memasuki area batas gerbang karena itu wilayah khusus pekerja dan staf.

"Pengunjung juga diimbau untuk tidak mendekat ke arah tebing atau bendungan karena dinding-dinding waduk masih menyerap air sehingga dikhawatirkan akan terjadi longsoran kecil dan membahayakan," ujar Widianto.

Beberapa alternatif obyek wisata yang direncanakan oleh pengelola waduk antara lain akan dibangun kawasan offroad, camping ground, agrowisata, zona pancingan, ataupun wisata seni-budaya. "Siapa pengelola wisatanya, belum dibicarakan. Ini baru rencana agar kawasan ini terkendali dan tertata. Akan ditawarkan ke pemda secepatnya," tutur Widianto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Widianto berujar, kondisi daerah genangan air Waduk Jatigede sampai 17 Desember 2015 pukul 06.00 atau hari ke-109, volume air sudah mencapai 139.525.917,65 meter persegi. Volume air itu baru memenuhi 14,23 persen. "Sedangkan area yang sudah diairi telah mencapai 955,495 hektare atau 24,17 persen." 

Bendungan Jatigede ini berlokasi di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Air yang menggenangi waduk akan mengalir secara bertahap. Butuh waktu sekitar 220 hari untuk menggenangi waduk seluas 4.800 hektare itu.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

34 hari lalu

Warga melewati samping pabrik tekstil Kahatex yang atap bajanya runtuh tersapu angin puting beliung di Desa Mangunarga, Sumedang, Jawa Barat, 22 Februari 2024. BRIN akan meneliti fenomena amukan angin ini yang berpotensi menjadi tornado yang pertama kali terjadi di Indonesia. TEMPO/Prima Mulia
Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

Khawatir rumah ikut terhantam cuaca ekstrem angin kencang? Tips ala BNPB menarik untuk disimak


Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

35 hari lalu

Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis 22 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung tersebut mengakibatkan 97 rumah dan 17 unit bangunan pabrik mengalami kerusakan serta 413 kepala keluarga terdampak dan 31 orang dilarikan ke rumah sakit. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

Kerusakan rumah akibat angin puting beliung di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.


Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

35 hari lalu

Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis 22 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung  pada Rabu, 21 Februari 2024, tersebut mengakibatkan 97 rumah dan 17 unit bangunan pabrik mengalami kerusakan serta 413 kepala keluarga terdampak dan 31 orang dilarikan ke rumah sakit. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

BMKG mencatat sejumlah fenomena cuaca di Samudera Hindia, Selat Sunda, dan Laut Jawa sebelum angin kencang puting beliung menerjang Rancaekek.


Angin Kencang Mengamuk di Sumedang, Dua Warga Terluka

36 hari lalu

Sejumlah warga mengangkut perabotan dari rumah yang rusak akibat bencana angin kencang di Desa Walidono, Prajekan, Bondowoso, Jawa Timur, Jumat, 19 Januari 2024. Hujan disertai angin kencang di wilayah tersebut yang terjadi pada Kamis (18/1), mengakibatkan 202 rumah, masjid rusak di dua desa, yaitu Walidono dan Cangkring. ANTARA FOTO/Seno
Angin Kencang Mengamuk di Sumedang, Dua Warga Terluka

Sedikitnya 48 warga di Sumedang terdampak bencana angin kencang dan hujan lebat. 10 rumah rusak disapu angin.


Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

36 hari lalu

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar
Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

Wilayah perbatasan Jatinangor-Rancaekek diterjang angin puting beliung. Pusaran angin disertai hujan lebat dan mengandung batuan es.


Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

8 Januari 2024

Salah satu rumah warga yang rusak berat akibat gempa magnitudo 4,8 di Kampung Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat,  Kaler, Sumedang, Jawa Barat, 3 Januari 2024. Dengan rincian bangunan yang mengalami kerusakan antara lain 303 rumah rusak ringan, 92 rumah rusak sedang, dan 69 rumah rusak berat. TEMPO/Prima Mulia
Sesar Baru Penyebab Gempa Sumedang

Badan Geologi mencatat bahwa kerusakan paling parah dari gempa Sumedang terjadi di Kampung Babakan Hurip, yang dekat dengan Sungai Cipeles.


Aktivitas Gempa Sumedang Terjadi 6 Kali, sejak Malam Pergantian Tahun Baru 2024

2 Januari 2024

Bangunan rumah yang rusak terlihat di dekat tenda pengungsi pascagempa bumi magnitudo 4.8, di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang, Jawa Barat, Senin, 1 Januari 2024. TEMPO/Prima mulia
Aktivitas Gempa Sumedang Terjadi 6 Kali, sejak Malam Pergantian Tahun Baru 2024

Gempa di Sumedang terjadi hingga enam kali, BMKG menyebut update terakhir aktivitas gempa terjadi pada pukul 21.15 WIB, Senin 1 Januari 2023.


Blusukan di Pasar Tanjungsari, Jokowi Klaim Harga Pangan Normal

11 Juli 2023

Presiden Joko Widodo saat meresmikan tol Cisumdawu, Sumedang, Jawa Barat, di area Twin Tunnel, 11 Juli 2023. Tol Cileunyi Sumedang Dawuan sepanjang 61,6 Km ini dibangun dengan anggaran Rp 18,3 triliun. adanya tol Cisumdawu bisa memangkas waktu tempuh dari Bandung ke Bandara Kertajati atau Cirebon secara signifikan. TEMPO/Prima Mulia
Blusukan di Pasar Tanjungsari, Jokowi Klaim Harga Pangan Normal

Jokowi menyatakan harga pangan di Pasar Tanjungsari normal.


7 Oktober Hari Kopi Sumedang, Begini Asal Mulanya

7 Oktober 2022

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
7 Oktober Hari Kopi Sumedang, Begini Asal Mulanya

Sumedang salah satu penghasil kopi unggulan di Indonesia. Dan, tiap 7 Oktober dirayakan sebagai Hari Kopi Sumedang, sejak kapan?


Arsul Sani: Kabupaten Sumedang Patut Dijadikan Model Kabupaten Digital Di Indonesia

27 Juni 2022

Arsul Sani: Kabupaten Sumedang Patut Dijadikan Model Kabupaten Digital Di Indonesia

Pemerintahan modern di era disruptif ini harus responsif terhadap perubahan lingkungan strategis.