TEMPO.CO, Sumedang - Direktur Jenderal Bina Marga Hediyanto W Husaini meninjau pembuatan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan yang memiliki panjang 61.675 kilometer. Menurut dia, jika jalan tol itu rampung, nantinya akan memangkas perjalanan dari Cileunyi sampai Dawuan yang biasa memakan waktu hingga 5 jam jadi 1 jam saja.
"Karena tidak banyak belokannya," kata Hediyanto saat meninjau proyek jalan tol seksi II, Sumedang, Jumat, 18 Desember 2015. Jalan Tol Cisumdawu ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jalan yang menghubungkan Bandung dan Cirebon serta terkoneksi dengan rencana pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati).
Pembuatan jalan tol ini rencananya terdiri atas 6 seksi. Dari keenam seksi tersebut, pemerintah hanya akan mengerjakan sebanyak dua seksi, yaitu seksi I yang menjangkau Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 km, dan seksi II yang menjangkau Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,35 km. Sedangkan sisanya akan ditawarkan kepada investor. "Seksi I dan II didahulukan karena ada situs Cadas Pangeran," katanya.
Selain itu, alasan dibangunnya seksi kedua tersebut adalah antisipasi apabila terjadi bencana yang menyebabkan terputusnya Cadas Pangeran, yang dapat mengakibatkan Kota Sumedang terisolasi. Kemudian, seksi tersebut adalah seksi yang paling siap di antara seksi lainnya.
"Untuk seksi pertama yang dibagi dua fase ditargetkan selesai hingga akhir 2016," kata Hediyanto.
Selain itu, lahan untuk seksi kedua fase I sudah 93 persen dan progres fisik mencapai 72 persen dengan target penyelesaian hingga 2017. Pada fase II lahannya sudah 80,12 persen dengan target selesai pada 2018.
Kemudian, yang nantinya akan dikerjakan investor mulai 2017 adalah seksi III menjangkau Sumedang-Cimalaka 3,75 km, seksi IV menjangkau Cimalaka-Legok sepanjang 8,2 km, seksi V menjangkau Legok-Ujung Jaya sepanjang 16,42 km, dan seksi VI Ujung Jaya-Dawuan 4,23 km. "Investornya akan kami lelang Januari 2016 mendatang. Tiga bulan kemudian semoga sudah diketahui hasil lelangnya," tutur Hediyanto.
LARISSA HUDA