Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Gampang Buka Toko Offline

image-gnews
Deretan kios jual-beli dan servis kamera manual di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Rabu (10/10). Toko jual-beli dan jasa servis kamera manual di kawasan ini tetap bertahan ditengah era fotografi digital. TEMPO/Yosep Arkian
Deretan kios jual-beli dan servis kamera manual di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Rabu (10/10). Toko jual-beli dan jasa servis kamera manual di kawasan ini tetap bertahan ditengah era fotografi digital. TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki toko oflline merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan, khususnya bagi para pebisnis yang selama ini menjual barang secara online. Untuk itu, toko offline merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan skala bisnis.

Walaupun membuka toko offline cenderung identik dengan biaya dan modal yang besar, ternyata hal tersebut masih bisa disiasati.

Donald Lantu, Direktur Center for Innovation, Entrepreneurship & Leadership School of Business and Management ITB memaparkan ada empat strategi yang bisa dipilih sebagai cara untuk menghadirkan produk secara offline.

1.  Berbagi tempat

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan berbagi tempat bersama pelaku usaha lain. Hal ini berguna untuk mengurangi biaya sewa di lokasi premium.“Sekarang sudah banyak pemilik brand yang bekerja sama untuk patungan menyewa tempat di lokasi yang strategis. Ini efektif untuk menekan biaya sewa,” ujarnya.

Donald mengatakan kasus ini biasanya dilakukan oleh para pemilik brand yang memiliki produk yang berbeda, tetapi menyasar profil target pasar yang sama.

2. Kerja sama dengan alternatif ownership

Strategi selanjutnya adalah dengan menawarkan alternatif kepemilikan saham atau bagi hasil dengan pemilik lokasi usaha. Tawaran kerja sama tersebut bisa jadi membuat pemilik brand tidak perlu membayar sewa tempat, karena dikonversi menjadi proporsi saham pada bisnis yang dijalankan.

“Coba bekerja sama dengan pemilik tempat, dan tawarkan proporsi saham atau kepemilikan pada bisnis offline-nya,” imbuhnya.  

3. Mencari tempat yang mati suri

Untuk mendapatkan tempat dengan harga yang relatif lebih terjangkau, pelaku usaha bisa melirik tempat-tempat yang mati suri. Sebagai contoh, hotel yang sudah tidak terlalu populer dan memiliki sedikit tamu.

Pemilik brand bisa bekerja sama dengan pengelola hotel untuk menyewa salah satu tempatnya sebagai lokasi usaha. Hal ini akan menguntungkan kedua belah pihak, yakni sewa tempat yang murah bagi pemilik usaha, dan keramaian (crowd) bagi pengelola hotel.

“Ada kasus pemilik usaha akhirnya hanya membayar seharga biaya parkir setahun,” katanya.

4. Pilih lokasi yang kurang strategis

Alternatif lainnya yang bisa dipilih adalah dengan mencari tempat di lokasi yang kurang strategis. Biasanya harga sewanya akan lebih rendah dibandingkan dengan tempat yang berada di jalan utama.

“Media sosial saat ini sangat berpengaruh, sehingga promosi yang gencar bisa membuat lokasi yang kurang strategis pun tetap ramai,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika pemilik usaha sudah memiliki produk dengan branding yang kuat, serta pasar yang sudah terbentuk, lokasi usahan yang kurang strategis tidak akan menjadi halangan untuk mendatangkan pengunjung.

Selain empat strategi di atas, pelaku usaha bisa mengeksplorasi cara-cara lain. Hal ini akan menantang jiwa kewirusahaan pelaku usaha untuk menciptakan inovasi dan peluang dari kesempitan.

“Karena itu, saya tidak pernah setuju kalau masalah ekspansi hanya terkendala karena modal. Entrepreneur yang kuat karakternya akan mencari cara tanpa memerlukan banyak dana,” katanya.

Donald menambahkan, selain dengan menyewa lokasi dan membuka toko, menghadirkan produk secara oflline juga bisa dilakukan dengan masuk ke ritel modern. Hal ini kebanyakan dilakukan bagi para pelaku usaha yang bergerak dalam bisnis kuliner kemasan.

“Menguasai pasar offline itu tidak hanya harus punya tempat sendiri, tetapi bisa memanfaatkan jaringan distribusi ritel modern,” katanya.

Biasanya, ritel modern akan memberikan masa percobaan sekitar tiga bulan untuk memajang produk di toko mereka. Hal ini untuk melihat bagaimana respons pasar terhadap produk UMKM yang ditawarkan.

Pada beberapa kasus, produk-produk online yang sudah memiliki branding yang kuat dengan pasar yang luas, biasanya malah dicari pengelola ritel modern untuk diajak bekerja sama. Namun, Donald mengingatkan agar pemilik brand berhati-hati dalam menerima tawaran kerja sama tersebut. Setiap bentuk kerja sama harus dianalisis terlebih dulu karena tidak semuanya bagus bagi perkembangan pemasaran produk.

“Ada pemilik usaha yang justru mengalami kerugian besar saat pertama kali masuk ke jaringan ritel modern, karena pengelola ritel tidak mau ambil risiko dengan metode kerja sama konsinyasi,” katanya.

Menurutnya, sistem konsinyasi bisa merugikan untuk produk-produk yang memiliki daya tahan rendah. Sehingga, ketika produk tidak bisa diserap pasar, maka produk akan dikembalikan dan pemilik brand tidak bisa menangani produk yang sudah hampir kedaluwarsa.

"Kalau bisa dilobi agar bentuk kerja samanya bukan konsinyasi, toh sudah punya track record yang baik. harusnya sudah punya bargaining power untuk bernegosiasi dengan pihak ritel," katanya.

Untuk itu, diharapkan pemilik produk bisa melobi pengelola ritel untuk bekerja sama dengan sistem beli-putus, misalnya dengan memberikan persentase atau fee yang lebih besar ketimbang biasanya. “Untuk awal-awal tidak apa kasih potongan yang lebih besar, hitung-hitung sebagai test market,” katanya.

Pelaku usaha juga harus mempersiapkan rencana lainnya untuk meyiasati jika lobi tidak berhasil, yakni dengan meningkatkan daya tahan produk. Sehingga, ketika produk tidak laku dan dikembalikan, masih ada kesempatan untuk melemparnya kepada pasar yang selama ini sudah menyerap produk dengan.

Untuk meminimalisasi risiko, Donald juga menyarakan agar pemilik produk memberikan waktu yang cukup untuk promosi sebelum benar-benar masuk ke jaringan ritel. Sehingga brand bisa lebih kuat dan masyarakat mengetahui informasi bahwa produk sudah bisa ditemukan di toko ritel mana saja.

Bisnis.com

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lion Air Group Gandeng 16 Perguruan Tinggi untuk Perkuat Ekosistem Penerbangan

7 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Air
Lion Air Group Gandeng 16 Perguruan Tinggi untuk Perkuat Ekosistem Penerbangan

Maskapai penerbangan Lion Air Group menggandeng 16 perguruan tinggi di Indonesia untuk memperkuat ekosistem penerbangan.


Gebyar Wirausaha 10: Menuju Kesuksesan dan Berkah melalui Transformasi Bisnis

42 hari lalu

Kemeriahan Gebyar Wira Usaha (GWU)
Gebyar Wirausaha 10: Menuju Kesuksesan dan Berkah melalui Transformasi Bisnis

Gebyar Wirausaha ke-10 ini juga diharapkan menjadi gerbang utama dalam Program One Year Coaching (OYC) Batch 7.


Kemenkop UKM: Kesehatan dan Kecantikan jadi Sektor Unggulan Pengembangan UMKM

51 hari lalu

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Kemenkop UKM: Kesehatan dan Kecantikan jadi Sektor Unggulan Pengembangan UMKM

Kemenkop UKM berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung lahirnya wirausaha yang inovatif, berbasis teknologi, dan bertahan.


Bank Mandiri Umumkan Jawara Wirausaha Muda Mandiri 2023

20 Januari 2024

Bank Mandiri Umumkan Jawara Wirausaha Muda Mandiri 2023

Terpilih 12 pemenang di kategori Business Existing dan satu pemenang untuk kategori Business Plan.


Finalis WMM 2023 Pamerkan Karya dan Kreasi Unggulannya

19 Januari 2024

Finalis WMM 2023 Pamerkan Karya dan Kreasi Unggulannya

Para finalis yang berhasil lolos seleksi dari lebih dari 8.000 pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia memamerkan inovasi, kreativitas, dan inspirasi mereka.


Finalis Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri Unjuk Karya di Tunjungan Plaza

19 Januari 2024

Finalis Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri Unjuk Karya di Tunjungan Plaza

Kompetisi dihelat Bank Mandiri sejak September 2023. Sudah masuk Top 20 Finalis Business Existing dan 4 Finalis Business Plan.


Lolos Seleksi, 10 Peserta Indonesia Entrepreneur Challenge Lanjut Presentasi di Hadapan Investor

21 Desember 2023

Para UMKM peserta IEC 2023 yang  terpilih untuk bertemu dengan para investor berfoto bersama panitia dari Tempo,  investor, dan mitra strategis Tempo Media Group. Istimewa
Lolos Seleksi, 10 Peserta Indonesia Entrepreneur Challenge Lanjut Presentasi di Hadapan Investor

Sepuluh pelaku UMKM peserta Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2023 berkesempatan bertatap muka dan presentasi kepada sejumlah investor.


HSBC Salurkan Pinjaman Rp 150 Miliar untuk Wirausaha Mikro Perempuan

29 November 2023

HSBC Salurkan Pinjaman Rp 150 Miliar untuk Wirausaha Mikro Perempuan

HSBC Indonesia menyalurkan pinjaman sosial Rp 150 miliar kepada wirausaha mikro perempuan melalui PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura.


MenkopUKM Berikan Apresiasi kepada 12 Wirausaha di Entrepreneur Award 2023

28 November 2023

MenkopUKM Berikan Apresiasi kepada 12 Wirausaha di Entrepreneur Award 2023

Pemberian apresiasi dari Kementerian Koperasi dan UKM kepada 12 wirausaha dan start-up dengan kriteria Best Product Innovation dan Business Impact.


Telkomsel Berkolaborasi Bersama Productive+ Dukung Teman Disabilitas Berwirausaha

18 November 2023

Telkomsel Berkolaborasi Bersama Productive+ Dukung Teman Disabilitas Berwirausaha

Implementasikan Prinsip ESG Berkelanjutan, Telkomsel Berkolaborasi Bersama Productive+ Dukung Teman Disabilitas Berwirausaha