Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berdiri di Atas Sungai, Rumah di Kompleks Elite Ini Longsor

image-gnews
Petugas mendata rumah yang nyaris hancur akibat tergerus longsor yang disebabkan derasnya aliran saluran air di perumahan Giri Mekar Permai, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 4 Januari. Saat ini pihak berwenang termasuk BPLHD tengah menyelidiki perijinan pembangunan rumah tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Petugas mendata rumah yang nyaris hancur akibat tergerus longsor yang disebabkan derasnya aliran saluran air di perumahan Giri Mekar Permai, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 4 Januari. Saat ini pihak berwenang termasuk BPLHD tengah menyelidiki perijinan pembangunan rumah tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Sedikitnya tiga rumah di kompleks Perumahan Giri Mekar Blok A, Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, ambrol setelah hujan deras mengguyur kawasan Bandung Raya sejak Minggu sore hingga malam, 3 Januari 2015. Ketiga rumah tersebut ambrol karena fondasi bangunan yang dibangun di atas aliran sungai sudah tidak kuat menampung derasnya aliran air.

Pantauan Tempo, tiga rumah yang ambrol itu dibangun membelakangi aliran sungai selebar dua meter. Di atas sungai tersebut rumah-rumah bergaya bangunan modern bertipe 48, berderet rapi. Bangunan rumah tersebut pun terbilang baru, paling lama dibangun pada 2005.

Adapun rumah yang ambrol berjumlah tiga bangunan, bernomor rumah 49 sampai 51. Sementara itu, empat rumah di sekitarnya pun sudah mengalami retak-retak. Bangunan ketiga rumah yang ambrol tersebut sebagian besar bangunannya runtuh. Hanya menyisakan bangunan bagian depan. Dari tengah rumah sampai belakang rumah ambrol dan menimpa rumah yang berada di belakangnya.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Ruly Setiawan, 35 tahun, salah satu pemilik rumah yang ambrol, mengatakan sejak dua hari sebelum rumahnya ambrol, dia beserta keluarganya sudah meninggalkan rumah tersebut. Pasalnya, sebelum ambrol rumah yang didiaminya sejak 2008 itu sudah memunculkan tanda-tanda bakal ambruk.

"Dua hari sebelum ambrol, saya sudah evakuasi barang-barang, karena di dinding dan lantai sudah ada retakan," ujar Ruly kepada Tempo, Senin, 4 Januari 2015.

Menurut Ruly, ia merasa tertipu oleh pihak pengembang PT Graha Wijaya yang membangun rumahnya. Ia mengatakan pengembang membangun rumah tersebut di atas aliran sungai. Saat membeli rumah tersebut, ia mengatakan tidak mengetahui kondisi bangunan yang sebagian fondasinya didirikan di atas sungai.

"Saya merasa tertipu oleh developer. Dari awal mereka tidak terbuka," ujar Ruly. "Kami tidak mau menempati rumah ini. Kepada developer saya minta dicarikan kaveling yang cocok di tempat lain."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Desa Cimekar, Wahyudi, mengatakan kejadian rumah ambrol di jajaran blok tersebut sudah terjadi dua kali. Kejadian pertama terjadi pada 2014. Ia mengatakan rumah-rumah di kawasan tersebut sebagian mengambil lahan hak sungai. Sekitar 1-2 meter bagian belakang rumah merupakan peruntukan aliran sungai. "Sungai dimakan satu meter untuk memperluas bangunan," kata Wahyudi.

Wahyudi mengatakan saat ini untuk mengantisipasi kejadian serupa, sebanyak delapan keluarga memilih untuk mengungsi.

Ditemui di lokasi kejadian, Kepala Dinas Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat Anang Sudrana mengatakan kemungkinan besar rumah tersebut dibangun tanpa ada rekomendasi izin lingkungan.

"Peraturannya setiap bangunan yang dibangun di dekat bantaran sungai harus berjarak minimal sepuluh meter. Rumah-rumah ini tidak ada jarak. Jadi tidak ada space untuk aliran air," kata Anang.

Dengan tidak ada ruang untuk air mengalir, menurut Anang, membuat fondasi rumah yang dibangun di atas sungai terus tergerus air. Membuat fondasi menjadi hancur. "Ini sungai malah ditutup," katanya.

Untuk itu, Anang menambahkan, pihaknya secepatnya akan memanggil pihak developer dan pihak yang memberikan izin bangunan. "Ini sudah melanggar. Akan kami tindak," kata Anang.

IQBAL T. LAZUARDI S.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

4 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

8 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

8 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

8 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

8 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

9 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

9 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

10 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

10 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

12 hari lalu

Pemudik bersepeda motor bersama keluarganya melintas ke arah Garut di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 April 2024. Jalur mudik selatan via Nagreg dan Limbangan tahun ini tak lagi dihiasi kemacetan dengan durasi lama setelah tol Cisumdawu beroperasi sepenuhnya. Sebagian kendaraan roda empat ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat ini tak perlu lagi melintasi jalur mudik non tol di Jawa Barat untuk hindari kemacetan. TEMPO/Prima mulia
Sempat Longsor, Polisi Buka Tutup Jalan di Jalur Banjarwangi-Singajaya Garut

Sempat ada longsor yang menutup jalan, polisi melakukan buka tutup di jalur Banjarwangi-Singajaya Garut tersebut.