Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Kisah Dokter, Motor Gede, Aksi Sosial dan Kebahagiaan

image-gnews
Ilustrasi motor gede Harley-Davidson. REUTERS/Gary Cameron
Ilustrasi motor gede Harley-Davidson. REUTERS/Gary Cameron
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di balik profesinya sebagai dokter yang kerap menghabiskan waktu untuk bertemu dengan banyak pasien, Raja Simanjuntak rupanya menyimpan kebiasaan untuk menghindarkan dirinya dari stres. Ketua MedDocs and Friends Indonesia ini cukup mendengar deru motor gede Harley Davidson tatkala ia pulang dari pekerjaannya sebagai dokter untuk keluar dari stresnya.

"Kalau operasi bahkan perlu waktu 1-2 hari tidak berhenti bisa saja saya stres. Sampai di rumah saya hanya mengoles motor saja rasanya stres hilang. Apalagi mendengar bunyi motor menggelegar," kata Raja di Rumah Sakit Jakarta Eye Center Kedoya, Jakarta, Sabtu 6 Februari 2016.

MedDocs and Friends adalah sebuah wadah yang beranggotakan dokter-dokter dan para pemilik motor besar di atas 500 cc. Dengan banyaknya dokter yang bergabung inilah, kata Raja, para dokter ini ingin memberikan kontribusinya dalam bidang kesehatan masyarakat. "Setiap kami touring ke kota-kota, kami sekalian mengadakan bakti sosial," ujar Raja yang pada Maret mendatang berencana plesir ke Medan sambil membawa bantuan.

Menurut dia, seorang dokter tidak akan pernah bisa berjalan sendiri dan pasti membutuhkan bantuan teman untuk berkarya. "Khusus MedDocs, kami punya MedDocs and friends. Mereka yang berkontribusi tujuannya untuk social charity and happiness," katanya.

Dengan hobi bermotor gede, bagi dia, itu menjadi usahanya untuk menghilangkan stress pekerjaan.

"Denger siara motor saja sudah menghilangkan stres karena suaranya saja beradrenalin sendiri," kata dia.

Namun, ia mengakui tidak semua kelompok masyarakat menerima "polusi suara" tersebut. "Kami berkontribusi MedDocs aktif dari ketenagaan," ujar dia.

Sabtu 6 Februari ini, Rumah Sakit Jakarta Eye Center mengadakan Bakti Katarak untuk memperingati hari jadi ke-32. Dalam bakti sosial ini, RS JEC bekerja sama dengan para bikers yang tergabung dalam Harley Owners Group Jakarta Chapter (HOG JC) dan Medical Doctors and Friend (MedDocs and Friends) yang juga akan merayakan ulang tahun mereka yabg ketujuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asisten Direktur Harley Owners Group Jakarta Suherli mengatakan bakti sosial adalah kegiatan rutin yang dilakukan para dokter yang gemar bermotor besar. Pada 14 Februari mendatang, kata Suherli, HOG dan MedDocs juga akan mengadakan bakti sosial untuk anak-anak penderita kanker.

"Sebelumnya juga kami adakan bakti sosial kepada penderita kanker payudara," ujarnya.

Terkait Bakti Katarak yang diadakan untuk mengobati sekitar seratus orang penderita katarak, ia memandang bahwa untuk bikers sendiri, mata adalah indera yang paling penting.

"Mata adalah salah satu indra paling penting. Orang tidak dapat melihat cantiknya dunia tanpa mata," kata Raja.

"Kita melakukan kegiatan niatnya baik sehingga detailnya juga dipikirkan secara higienis dan safety. Habis kita pulang bisa happy, dan banyak orang juga merasa happy," ujar dia.

ARKHELAUS W

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

16 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.


IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

26 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.


IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

26 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi saat mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 April 2022. Rapat tersebut membahas pemecetan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI dan membahas penjelasan tentang tugas pokok dan fungsi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi profesi kedokteran di Indonesia. TEMPO/M Taufan Rengganis
IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

IDI peringatkan potensi peningkatan kasus demam berdarah hingga di musim pancaroba


Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

34 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis


Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

50 hari lalu

Mantan menteri kesehatan dokter Terawan Agus Putranto terlihat berada di rombongan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran. YouTube
Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.


Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

51 hari lalu

Aldila Sutjiadi. Instagram/@Dila11
Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

Aldila Sutjiadi tak menampik kerap merasa jenuh dengan olahraga tenis, dia pun menjadikan golf dan wisata kuliner sebagai pelarian.


7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

15 Januari 2024

Ada banyak cara melupakan mantan yang cukup mudah tanpa drama. Salah satunya adalah dengan menyibukkan diri dengan hobi baru. Foto: Canva
7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

Ada banyak cara melupakan mantan yang cukup mudah tanpa drama. Salah satunya adalah dengan menyibukkan diri dengan hobi baru.


Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

3 Januari 2024

Sejumlah alat Vaping atau rokok elektrik yang ditawarkan bagi para pengunjung yang singgah di kafe Henley Vaporium di SoHo, New York, (20/2). Pada Vaping terdapat cairan nikotin rendah yang digunakan untuk memproduksi aroma dan uap layaknya rokok sebenarnya. (AP Photo/Frank Franklin II)
Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

Rokok elektrik mulai dikenai pajak pada 1 Januari 2024. Apa bahaya dan efek samping memakai rokok elektrik bagi kesehatan?


KPU Akan Memilih Petugas KPPS Berusia Maksimal 50 Tahun

12 Oktober 2023

Ketua KPU Hasyim Asyari membetikan keterangan saat penyerahan buku Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan KPU Tahun 2022 di kantor KPU, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023. Hasil pemeriksaan BPK laporan keuangan KPU dinyatakan wajar tanpa pengecualian. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KPU Akan Memilih Petugas KPPS Berusia Maksimal 50 Tahun

Ketua KPU Hasyim Asyari mengatakan mitigasi kematian pada petugas KPPS akan menjadi perhatian KPU. Terutama bukan berusia 50 tahun ke atas.


Mengintip Hobi Pangeran Mateen, Si Penyebab Patah Hati

10 Oktober 2023

Pangeran Mateen dari Brunai (Bisnis.com)
Mengintip Hobi Pangeran Mateen, Si Penyebab Patah Hati

Pangeran Mateen, membuat banyak wanita patah hati setelah dikabarkan akan menikah pada Januari 2024. Namun, tak ada salahnya kita intip hobinya.