TEMPO.CO, Taipei - Korban tewas akibat gempa berkekuatan 6,4 pada skala Richter menghantam Taiwan bertambah menjadi 14 orang dan 30 lainnya dilaporkan hilang.
Seperti yang dilansir BBC pada 6 Februari 2016, di antara yang tewas adalah bayi yang baru lahir. Hampir 500 orang terluka, setidaknya 92 dari mereka masih dirawat di rumah sakit.
Presiden Taiwan yang baru terpilih Tsai Ing-wen berjanji akan bekerja habis-habisan untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak dalam reruntuhan.
Tsai Ing-wen juga memastikan tempat penampungan sementara bagi korban yang kehilangan tempat tinggal. Kota Tainan, wilayah yang paling dekat dengan pusat gempa, dihuni sekitar 2 juta penduduk.
Tim penyelamat masih berjuang untuk menyelamatkan ratusan orang yang terjebak di dalam bangunan-bangunan yang runtuh. Sedikitnya sudah lebih dari 200 orang diselamatkan dari 17 apartemen yang rusak parah.
Sebagian besar warga tengah tertidur lelap saat gempa mengguncang sekitar pukul 04.00 pagi di posisi 22 mil tenggara Yujing dengan kedalaman 6 mil. Ada juga sedikitnya lima gempa susulan. Gempa itu dirasakan di ibukota Taipei, 300 km jauhnya.
Taiwan terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik dan sering mengalami gempa. Taiwan telah mengalami beberapa rangkaian gempa berkekuatan besar. Pada 1999, gempa bumi berkekuatan 7,6 SR merenggut nyawa lebih dari 2.300 orang.
BBC|YON DEMA