TEMPO.CO, Jakarta - Katarak atau kekeruhan lensa mata merupakan salah satu penyakit yang sering dialami prang lanjut usia. Jika tak diatasi, penyakit ini bisa menyebabkan kebutaan. Namun, faktanya, saat ini Indonesia berada pada urutan pertama di Asia Tenggara dan nomor tiga di dunia untuk jumlah penderita katarak terbanyak. Berikut ini fakta-fakta tentang penyakit tersebut.
1. Jumlah penderita bertambah setiap tahun
Johan A. Hutauruk, Direktur Utama JEC, di Jakarta mengatakan diperkirakan ada satu penderita katarak baru setiap tahun di antara 1.000 orang. "Katarak atau kekeruhan lensa mata masih menjadi salah satu penyebab kebutaan terbanyak di dunia," katanya.
2. Terjadi pada bayi
Katarak merupakan penyakit yang biasa menyerang manusia berumur lebih dari 50 tahun. Namun ternyata penyakit ini juga bisa terjadi pada bayi.
"Ada banyak faktor yang menyebabkan bayi terkena katarak, salah satunya terkena infeksi virus Rubella," ujarnya. Bukan hanya itu, gaya hidup buruk ibu hamil juga bisa menjadi salah satu faktor risiko cacat, termasuk katarak, pada bayi.
3. Penderita di Indonesia berumur lebih muda
Salah satu faktor risiko penyakit katarak adalah paparan sinar ultraviolet pada mata. "Keberadaan Indonesia sebagai negara tropis menjadikan penduduknya memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat dibanding penduduk di negara subtropis," ujar dokter spesialis mata dengan subspesialisasi katarak, lasik, dan kornea ini.
4. Tak bisa diobati
Setyo Budi Riyanto, Ketua Layanan Katarak dan Besah Refraktif JEC, mengatakan tidak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit katarak. "Satu-satunya jalan untuk menyembuhkan penyakit ini adalah dengan operasi katarak," tutur pria yang akrab disapa dokter Budi ini.
5. Semua orang pasti akan mengalami katarak
Seiring dengan bertambahnya usia, mata manusia pasti terlena katarak. "Hal ini sudah pasti karena katarak adalah penyakit degeneratif. Siapa pun bisa kena katarak, bahkan dokter mata pun akan menderita katarak," kata Setyo.
DINI TEJA