TEMPO.CO, Depok - Polisi mengaku masih bingung mengungkap motif penculikan dan pembunuhan terhadap Jamaludin, bocah 7 tahun, yang dilakukan Januar Arifin. Polisi akan melibatkan ahli psikologi forensik untuk mengungkap motif pembunuhan siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri Beji 3 itu.
Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Dwiyono mengatakan masih menunggu hasil otopsi jasad korban. Polisi juga akan melihat kondisi kejiwaan pelaku. "Motifnya masih terus didalami, masih proses penyelidikan," kata Dwiyono, Minggu, 7 Februari 2016.
Hingga saat ini, pengakuan tersangka sulit dipercaya. Padahal korban ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Pondok Gede Lubang Buaya, Gang Albaidon, RT 14 RW 9, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. "Tersangka masih tidak mengakui," ucapnya.
Menurut Dwiyono, tersangka sudah mengenal korban. Bahkan tersangka sering nongkrong di tempat penjual batu akik yang berjarak sekitar 20 meter dari rumah korban. "Saksi penjual batu akik juga kami mintai keterangan."
Menurut Dwiyono, sejauh ini, motif tersangka membunuh Jamaludin belum diketahui, apakah ada kaitannya dengan orientasi seksual atau murni karena materi. "Masih menunggu otopsi. Kami akan libatkan ahli psikologi forensik," ujarnya.
Korban ditemukan polisi dengan kondisi tertelungkup di dalam kamar mandi rumah tersangka. Korban sudah meninggal saat ditemukan. Saat ini baru satu pelaku yang ditangkap. "Masih mencari para saksi yang memperkuat bukti polisi, agar tersangka mengakui kesalahannya."
IMAM HAMDI