TEMPO.CO, Jakarta - Gempa 6,4 skala Richter mengguncang Taiwan pada Sabtu dinihari, 6 Februari 2016. Hingga saat ini, belum ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. “Sejauh ini, tidak ditemukan korban WNI,” kata Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi melalui pesan pendek, Ahad, 7 Februari 2016.
Saat ini Kementerian Luar Negeri terus berkoordinasi langsung dengan tim dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan. "Tim KDEI terus melakukan penyisiran dan koordinasi dengan otoritas setempat," ucap Retno.
Retno menjelaskan, penyisiran telah dilakukan di tiga rumah sakit di Kota Tainan, yakni di Chimei Tainan Hospital, National Cheng Kung University Hospital, dan Sinlau Christian Hospital. Dampak gempa bumi dirasakan di seluruh Taiwan, dengan intensitas kuat terjadi di Yunlin County, Kaohsiung City, Pingtung County, Tainan City, Chiayi County, dan Chiayi City.
KDEI membuka Posko KDEI Peduli di Si Hua Street No 42-2, North District, Tainan City. Posko ini juga bisa dihubungi di nomor telepon +886973947516. Selain itu, KDEI membuka nomor hotline +886978938872. "Kami berharap semua WNI di Taiwan dan keluarga di Indonesia yang ingin mengetahui kondisi keluarganya dapat menghubungi posko darurat dan hotline tersebut,” tutur Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan Arief Fadillah.
Hingga Desember 2015, tercatat sekitar 17 ribu warga negara Indonesia berada di Taiwan. Sebanyak 16.881 orang di antaranya tenaga kerja, sementara sisanya mahasiswa dan WNI lain.
PINGIT ARIA