TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan pedagang memperkirakan harga daging ayam di Yogyakarta yang baru dua pekan ini stabil bakal kembali naik saat memasuki libur panjang Imlek. "Baru hari Minggu kemarin harga daging ayam naik drastis kembali, padahal sudah mulai turun terus sejak naik tajam awal tahun lalu," ujar Suparjo, pedagang daging ayam di Pasar Gading, Kota Yogyakarta, Senin, 8 Februari 2016.
Daging ayam yang harganya pada Januari 2016 mencapai Rp 40 ribu per kilogram sempat turun hingga mendekati harga normal memasuki Februari ini, yakni Rp 34 ribu per kilogram. Namun, pada libur Imlek ini, harga daging di pasar itu kembali melonjak menjadi Rp 36 ribu per kilogram.
Baca juga: Rayakan Imlek, Mark Zuckerberg Beri Nama Cina untuk Anaknya
"Kami jadi waswas kalau naik gara-gara langka lagi habis libur panjang ini, mengulang kasus tahun baru lalu," ucap Suparjo. Ia menyebutkan para pedagang kini sudah bisa kulakan normal 30-50 potong ayam per hari.
Berbeda dengan awal tahun lalu yang hanya bisa kulakan 15-20 potong ayam karena mahalnya harga dan langkanya ayam usia dewasa. "Bedanya, kalau sekarang konsumen berapa pun minta jumlahnya, stoknya mencukupi. Tidak ada kelangkaan meski harga naik," ujarnya.
Penjual soto ayam di kawasan Alun-alun Selatan Yogya, Rubiyo, mengakui bahwa daging ayam memang tak lagi sulit dicari. "Tapi harganya yang melambung tinggi sampai Rp 38 ribu per kilogram memberatkan sekali," tuturnya.
Baca juga: Kelenteng Banjir, Jemaah: Ibadah Imlek Terganggu
Dengan harga daging ayam yang tinggi itu--naik Rp 6.000 dibanding harga normal, mau-tak mau pedagang pengolah yang menanggungnya agar tak merugi. Selain daging ayam, harga komoditas pangan lain yang harganya kembali melonjak saat libur Imlek ini adalah jenis sayur-mayur.
Muryati, pedagang di Pasar Ngadisuryan Keraton, mengatakan harga cabai yang akhir pekan ini kembali melonjak setelah normal sejak Januari lalu. Untuk cabai rawit harganya berkisar Rp 28 ribu dari sebelumnya sempat turun Rp 25 ribu per kilogram.
PRIBADI WICAKSONO