TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan sering mendapat alasan tak jelas dari bawahannya yang bertugas mengawasi mesin pompa air untuk mengantisipasi banjir. Berbagai alasan soal penanganan banjir, kata Ahok, muncul saat ia meminta pertanggungjawaban petugas terkait.
"Contoh saat ada genangan di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Sabtu lalu. Saya dapat laporan mesin pompa mati karena digigit tikus," katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa, 9 Februari 2016.
Ahok mengatakan alasan itu aneh dan tak logis, mengingat diameter kabel mesin pompa yang dimaksudkan cukup besar. "Geram saya mendengarnya. Tikus sebesar apa yang bisa gigit kabel sebesar ini?" ujarnya sambil membuat lingkaran jari dengan diameter sekitar 5 sentimeter.
Ahok mengaku langsung meninjau lokasi setelah menerima laporan adanya genangan di pasar yang terdapat di Kampung Melayu, Jakarta Timur, itu. "Sewaktu saya tanya ke pengawasnya dulu, dia berkelit," ucapnya.
Pengawas kamar mesin pompa tersebut, kata Ahok, mengaku ada kabel yang digigit tikus. Alasan itu nyatanya berbeda dengan alasan petugas lapangan yang mengoperasikan pompa. "Petugasnya bilang teknisi salah. Kabel pompa terbalik saat dipasang dan, setelah itu, tak diuji kembali sehingga sekarang, saat ada genangan, tak nyala," tuturnya.
Kata Ahok, saat ia bertanya lebih rinci soal kabel yang rusak itu, alasan petugas kembali berubah. "Dia (petugas pompa) ganti lagi alasannya. Katanya, kabel pompa rusak karena ada warga setempat yang bakar sampah dan tak sengaja membakar sambungan kabel."
Ahok mengatakan hal serupa terjadi di daerah Jalan Gatot Soebroto, Semanggi. Saat hujan, banyak genangan yang ditemukan. "Begitu diperiksa tali (jalur) airnya, banyak yang ditutupi batu bata, entah oleh siapa. Airnya jadi tergenang."
YOHANES PASKALIS