TEMPO.CO, Bondowoso - Perusahaan Umum Perhutani Regional Jawa Timur mengimbau wisatawan atau pendaki untuk menunda pendakian ke Gunung Raung menyusul informasi badai yang terjadi selama musim penghujan ini. Soal ini disampaikan Kepala Bagian Humas Kesatuan Pemangku Hutan Bondowoso, Perum Perhutani Regional Jawa Timur, Abdul Gani, Selasa, 9 Februari 2016.
Gunung Raung saat ini sering hujan. "Di atas jam 13.00 WIB, Raung mulai berkabut. Seringkali diwarnai hujan gerimis di atas," kata Gani melalui sambungan telepon. Senin sore hingga malam kemarin, gerimis juga mengguyur kawasan Gunung Raung. Gani mengatakan, pihaknya menerima informasi soal adanya evakuasi yang dilakukan terhadap delapan pendaki asal Jember pada Selasa pagi karena kedinginan.
Perhutani dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso mengimbau kepada pendaki atau wisatawan untuk menunda dulu pendakian ke Gunung Raung. "Cuacanya sangat tidak bersahabat dengan manusia. Cuaca tidak menentu dan ekstrem," kata Gani. Demi keselamatan pendaki, pihaknya meminta pendaki untuk menunda pendakiannya.
Gani menyatakan, pendaki seharusnya juga melapor dulu ke Pos Perhutani ketika hendak melakukan pendakian. "Sehingga kami bisa memberikan saran atau petunjuk," katanya. Selain itu, juga untuk mengantisipasi jika terjadi musibah. Dalam cuaca ekstrem seperti ini, hawa dingin sangat terasa ditambah dengan kabut. "Jarak pandang hanya dua meter," tambah Gani.
Tim SAR gabungan mengevakuasi delapan pendaki Gunung Raung asal Kabupaten Jember, Selasa pagi, 9 Februari 2016. Delapan pelajar sekolah menengah atas di Jember ini dilaporkan mengalami kedinginan Senin lalu di Gunung Raung. Pendaki itu dari SISPALA (Siswa Pecinta Alam) SMA Jember. Masing-masing: Rico Septian, Alvian Novanka Napilin, Pratama Yudha Nugraha, Charlowyk Nicolas, Fandy Ahmad, Sulton A, Wildarani Nur R., dan Wahyu Nur Syahroni.
DAVID PRIYASIDHARTA